SuaraJogja.id - Perayaan Idul Adha 2020 yang jatuh pada Jumat (31/7/2020) terasa berbeda. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau untuk tak menyembelih hewan ternak di komplek perumahan masyarakat. Hal itu bertujuan meminimalisasi kerumunan yang berpotensi menimbulkan kasus baru.
Suasana berbeda saat penyembelihan dirasakan juga oleh warga Karangwaru Lor, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Tak menyembelih hewan kurban di komplek rumah seperti pada tahun sebelumnya, ada rasa kebersamaan yang hilang.
"Karena situasi seperti ini ya, untuk mengurangi resiko penularan covid-19, sebaiknya dipotong di sini (Rumah Pemotongan Hewan). Tentu kerumunan tak bisa dihindari karena warga ingin ikut membantu. Namun, rasanya tidak bisa bareng-bareng seperti dulu," ujar Danantoro (60) ditemui di RPH Giwangan.
Warga yang juga sebagai Takmir Masjid Al Huda Karangwaru ini menjelaskan bahwa warga di komplek tempat tinggalnya tidak bisa melihat sapi atau kambing yang akan disembelih pada hari-H Idul Adha.
“Jadi di masjid saya hanya memasang banner bergambar sapi yang nantinya akan dikurbankan. Tapi karena situasinya saat ini berbeda, warga memaklumi,” terang dia.
Danantoro mengatakan meski pemotongan tak dilakukan di komplek rumahnya, sejumlah warga yang tergabung dalam kepanitiaan masih digerakkan. Mereka hanya bertugas menyacah daging hasil pemotongan dari RPH Giwangan.
“Tahun-tahun sebelumnya jumlah panitia sampai 130 orang. Tahun ini hanya kami tunjuk 50 orang saja. Itu hanya bertugas menyacah daging dan mengantar daging kepada fakir miskin di sekitar wilayah kami. Jadi mereka tidak mengambil ke masjid seperti tahun lalu,” kata dia.
Dia melanjutkan, Idul Adha 2020 ini pihaknya hanya menyembelih lima ekor sapi tanpa kambing. Sebelumnya warga tempatnya tinggal memotong sebanyak delapan sapi.
“Jadi saya batasi juga untuk penyembelihan tahun ini. Memang lebih sedikit dibanding tahun lalu karena kondisi ekonomi masyarakat juga,” ungkap Danantoro yang baru pertama kali memotong hewan kurban di RPH Giwangan.
Baca Juga: Pembuang Bayi di Godean Ditangkap, Pelakunya Mahasiswa Kedokteran di Jogja
Warga Tegalrejo lainnya, Sri Sumarni (43) mengaku hampir tiap tahun ketika perayaan Idul Adha memotong kurban di RPH Giwangan. Hal itu menyusul keterbatasan lahan dan lingkungan tempatnya tinggal sudah menggunakan paving block.
“Jadi tanah kosong di tempat saya sudah tidak ada. Sehingga warga sepakat untuk menyembelih di RPH. Selain itu dari hasil potongannya sudah bersih, ketika sampai di rumah kami hanya memotong kecil-kecil dan membagikan kepada warga yang membutuhkan,” jelas Sri Sumarni.
Tahun ini dirinya hanya menyembelih satu ekor sapi. Berbeda pada tahun sebelumnya dia dan beberapa warga lain mengurbankan dua ekor sapi.
“Jadi hanya sedikit tahun ini, biasanya kami yang terdiri dari dua RW menyembelih dua sapi, sekarang hanya satu karena situasi ini,” jelas dia.
Dalam penyembelihan hewan kurban di RPH Giwangan juga dihadiri Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk meminimalisasi kerumunan saat membagikan daging.
“Sesuai surat edaran, kami minta untuk setiap masyarakat yang akan berkurban memotong hewannya di RPH. Artinya kami berupaya untuk meminimalisasi kerumunan, karena hari raya seperti ini pasti banyak masyarakat berkerumun. Selain itu ketika membagikan daging kami sarankan gunakan daun-daunan, jangan plastik,” terang Haryadi
Terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan jumlah hewan ternak yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha 2020 menurun dari tahun lalu. Terdapat sekitar 700 sapi dan 522 kambing yang akan disembelih di Kota Yogyakarta.
“Tahun lalu mencapai 2.700 sapi, kambingnya sendiri sekitar 4.800 ekor. Tahun ini memang menurun. Di RPH sendiri sedikitnya telah terdaftar 146 hewan kurban yang akan disembelih. Tahun lalu hanya 115 ekor hewan kurban,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Operasi Patuh Progo 2025 Yogyakarta Digelar, Knalpot Brong Disita dan Tilang di Tempat
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib
-
Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas