Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 13 Agustus 2020 | 12:50 WIB
Ilustrasi Pilkada 2020

SuaraJogja.id - Hingga saat ini tiga partai, yakni PAN, Demokrat, dan PBB, belum menentukan sikap dalam Pilkada Bantul 2020. Meski begitu, kedua pasangan calon peserta Pilkada Bantul, Suharsono-Totok Sudarto (Noto) dan Abdul Halim Muslih -Joko Purnomo, sudah saling mengklaim telah mendapatkan dukungan dari ketiga partai tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris DPD PAN Bantul Damba Aktivis menuturkan, meski belum memutuskan sikap dalam Pilkada Bantul tahun ini, PAN akan tetap memilih untuk tidak abstain.

Menurutnya, keputusan itu tidak bisa dilakukan oleh pengurus partai di kabupaten saja, tapi di wilayah dan DPP juga.

"Tidak bisa kita putuskan sendiri, tapi intinya untuk Pilkada tahun ini PAN tidak akan abstain," ujar Damba kepada awak media, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Saling Dukung di Pilkada 2020, Koalisi Gerindra-PDIP hingga Pilpres 2024?

Perlu diketahui bahwa pada pilkada periode lalu, PAN Bantul menyatakan abstain dengan tak memilih mengusung atau mendukung pasangan cabup-cawabup.

Namun dengan perolehan lima kursi legislatif, pihaknya masih optimis PAN berkapasitas untuk menyumbang suara yang signifikan pada paslon yang akan didukung tahun ini.

Damba mengatakan, sebenarnya dari awal PAN ingin berada di poros tengah. Namun hal tersebut terkendala oleh partai lain yang ternyata belum sepemahaman. Kendati begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan sekecil apapun terkait munculnya poros tengah.

"Kalau memang tidak ada poros tengah, ya nanti kita tetap akan memilih satu pihak itu walaupun memang sulit untuk menjadi pengusung," ungkapnya.

Diketahui saat ini, poros tengah masih membutuhkan satu kursi lagi jika memang akan berencana untuk muncul ke permukaan.

Baca Juga: Ketua Bawaslu: APD Sangat Penting untuk Penyelenggara Pilkada 2020

Menurut Damba, sejauh ini semua partai yang sudah menentukan pasangan calon di Bantul ini belum semua mengeluarkan SK Rekomendasi resmi.

"Mungkin ini akan menarik perhatian jika calon di poros tengah juga tidak kalah bagus menarik di mata masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Nur Rakhmat Juli menuturkan, pihaknya juga belum menentunkan sikap hingga saat ini. Pihaknya masih bersikukuh untuk menunggu perkembangan dan dinamika politik yang akan berkembang di Bantul.

"Dinamis saja jalan masih panjang, komunikasi masing-masing paslon dengan kami tetap terus jalan. Intinya di politik itu serba mungkin yang kelihatan cetho, tapi juga bisa masih mungkin ada hal yang tidak terpikirkan," kata Rakhmat.

Ditambahkan Rakhmat, meski komunikasi terus terjalin, pihaknya menyebut, ada satu kubu yang melakukan komunikasi melalui tim suksesnya saja, sedangkan kubu yang lain berkomunikasi langsung dengan paslon yang bersangkutan. Namun, Rakhmat masih enggan untuk menyebutkan kubu mana saja itu.

Jika berkaca pada pilpres, maka penentuan wapres dilakukan pada detik-detik akhir. Menurut Rakhmat, hal itu juga tidak akan berbeda jauh dengan konstelasi politik yang ada di Bantul.

Meski hanya memiliki 2 kursi, tetapi Demokrat tetap tidak ingin terburu-buru dalam menentukan pilihan. Rakhmat menambahkan, dengan modal sekitar 30 ribu suara, Demokrat Bantul yakin akan menjadi partai yang solid dalam mendukung paslon yang disepakati nantinya.

Load More