SuaraJogja.id - Kematian staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo Henry Jovinski masih menyimpan duka mendalam bagi keluarga. Pria 25 tahun yang menjadi petugas IT di KPU Yahukimo ini merupakan pribadi yang mudah bergaul dan tak memiliki masalah dengan rekan lain saat bekerja di Papua.
Ayah Henry, Sugeng Kusharyanto (54), menjelaskan bahwa putranya baru menjadi ASN pada 2019 atau setelah pemilu berakhir.
Henry memang mendaftar ASN di Yahukimo setelah lulus dari pendidikannya di Purwokerto, tetapi selama ini lebih banyak bertugas di KPU Provinsi Papua. Pada Sabtu (8/8/2020) Henry berkabar akan bertugas ke Yahukimo lantaran akan ada Pilkada.
"Terakhir hari Sabtu masih menghubungi mamanya ada tugas di Yahukimo. Penempatan penugasan di Yahukimo, tapi banyak bertugas di KPU Provinsi Papua selama ini. Kebetulan ada sosialisasi Pilkada di sana, dan Henry berangkat dengan pimpinannya di Yahukimo," kata Sugeng.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Staf KPU Yahukimo yang Ditikam OTK Dimakamkan di Sleman
Selama bertugas di Papua, sarjana IT tersebut selalu bercerita tentang suasana asri yang ada di lokasi tempat kerjanya. Ia juga tidak pernah bercerita memiliki masalah saat bertugas.
Oleh karenanya, ketika mendapat kabar kematian anak pertama dari dua bersaudara ini, Sugeng mengira terjadi kecelakaan pesawat yang ditumpangi Henry dari Papua ke Yahukimo.
"Pertama kali mendapat kabar Selasa sekitar pukul 16.00 WIB. Dari KPUD Papua memberi kabar bahwa kejadian 01.30 WITA, bahwa Henry bermasalah di sana, tapi belum tahu tewas apa belum, kabar terakhir dia ternyata tewas. Kejadian di Yahukimo saya pikir kejadian di pesawat ketika mau kembali ke Papua," ujarnya.
Semasa hidupnya, Henry dikenal sebagai sosok yang periang dan ceria serta tak punya musuh. Selain itu, dia merupakan pemuda dengan idealisme tinggi. Ketika pendaftaran CPNS dibuka, Henry memilih ke Papua. Dia mayakini bahwa kemampuannya sebagai sarjana IT dibutuhkan di tanah Papua.
"Karena dia mempunyai basic IT, dia memilih Papua. Dia sendiri punya keinginan ke Papua karena beranggapan tenaganya dibutuhkan di sana," pungkasnya.
Baca Juga: Suasana Haru Iringi Pemakaman Staf KPU Yahukimo yang Dibunuh OTK
Rencananya pada Sabtu pekan ini keluarga Henry akan berkunjung ke Papua. Namun kejadian nahas ini membatalkan semua rencana dan membuat bingung keluarga atas kematian Henry.
"Anak saya bukan penentu pemenang pilkada atau penentu caleg di sana. Dia hanya orang IT di belakang layar. Saya bingung kenapa anak saya yang tidak punya jabatan apa-apa [dibunuh]," katanya.
Terpisah, Sekretaris KPU Provinsi Papua Ryllo Asuri Panay menjelaskan, selama bertugas Henry menunjukkan keuletannya dalam bekerja.
"Bagi saya Henry ini luar biasa, dia sangat supel dan mudah beradaptasi meskipun di lingkungan kerjanya berbeda dengan di tempat kelahirannya. Terakhir saya melantik dia pada Juni 2020 lalu. Jadi belum ada satu tahun dia di KPU Yahukimo, pekerjaannya juga baik," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, staf KPU Yahukimo Henry Jovinski tewas dibunuh orang tak dikenal (OTK) saat menjalankan tugasnya. Pria kelahiran 4 Juni 1995 ini telah dimakamkan di TPU Sasana Laya, Sidokarto, Godean, Sleman, Kamis (13/8/2020).
Berita Terkait
-
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Menang Pilkada Jatim 2024
-
Capaian Tingkat Parmas Dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Provinsi Jatim Tinggi, Jumlah Suara Sah Tembus 20 Juta
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
-
Sidang DKPP, Pimpinan KPU Barito Utara Disebut Langgar Etik karena Acuhkan Rekomendasi Bawaslu
-
Diduga Langgar Kode Etik di Pilkada, KPU-Bawaslu Maybrat Dilaporkan ke DKPP
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali