Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:26 WIB
Suasana di salah satu sudut Pasar Pakem dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19, Kamis (13/8/2020). [Kontributor / SuaraJogja.id]

Kala ditanya soal beberapa los yang sempat tutup di pasar, ia menyebut, los yang tutup adalah milik pedagang, yang punya kontak erat dengan salah satu pasien positif. Kemudian, mereka mengambil tes rapid mandiri. Sehingga, hari itu mereka tak dapat berangkat berjualan di pasar.

"Kalau yang lain tetap jualan," ucapnya.

Saat ini, seluruh pihak mengimbau dan meminta masyarakat untuk kembali belanja dan beraktivitas seperti biasa.

"Sekarang itu media sosial paling ampuh. Maka kami jaring paguyuban, pedagang, untuk berbagi informasi, intinya menarik pengunjung dan pedagang masuk kembali ke Pasar Pakem. Pasar Pakem aman dikunjungi," terangnya.

Baca Juga: Berderai Air Mata, Staf KPU Yahukimo yang Ditikam OTK Dimakamkan di Sleman

Langkah lain yang terus diambil, yaiti bekerjasama dengan Puskesmas dan Satgas Tugas COVID-19 Kecamatan Pakem, untuk mengedukasi supaya menaati protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, Dinkes sudah melakukan rapid test terhadap 14 orang yang memiliki kontak dengan pasien positif. Baik itu pedagang di Pasar Pakem maupun keluarga pasien positif COVID-19. Dan hasilnya semuanya non reaktif.

Sebelumnya, sempat beredar kabar melalui pesan suara, dikirimkan berantai, yang menginformasikan satu pedagang Pasar Pakem positif COVID-19. Dan disertai dengan imbauan tak mengunjungi Pasar Pakem.

Kenyataannya, pasien positif COVID-19 itu adalah seorang tukang kredit keliling.

Joko mengimbau, agar warga tak termakan informasi liar. Jika mengetahui sebuah informasi, masyarakat perlu melakukan konfirmasi kepada instansi terkait. Terutama ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemkab Sleman maupun tingkat desa. 

Baca Juga: Pemkab Sleman Siapkan Sanksi Sosial Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

Kontributor : Uli Febriarni

Load More