Kala ditanya soal beberapa los yang sempat tutup di pasar, ia menyebut, los yang tutup adalah milik pedagang, yang punya kontak erat dengan salah satu pasien positif. Kemudian, mereka mengambil tes rapid mandiri. Sehingga, hari itu mereka tak dapat berangkat berjualan di pasar.
"Kalau yang lain tetap jualan," ucapnya.
Saat ini, seluruh pihak mengimbau dan meminta masyarakat untuk kembali belanja dan beraktivitas seperti biasa.
"Sekarang itu media sosial paling ampuh. Maka kami jaring paguyuban, pedagang, untuk berbagi informasi, intinya menarik pengunjung dan pedagang masuk kembali ke Pasar Pakem. Pasar Pakem aman dikunjungi," terangnya.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Staf KPU Yahukimo yang Ditikam OTK Dimakamkan di Sleman
Langkah lain yang terus diambil, yaiti bekerjasama dengan Puskesmas dan Satgas Tugas COVID-19 Kecamatan Pakem, untuk mengedukasi supaya menaati protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, Dinkes sudah melakukan rapid test terhadap 14 orang yang memiliki kontak dengan pasien positif. Baik itu pedagang di Pasar Pakem maupun keluarga pasien positif COVID-19. Dan hasilnya semuanya non reaktif.
Sebelumnya, sempat beredar kabar melalui pesan suara, dikirimkan berantai, yang menginformasikan satu pedagang Pasar Pakem positif COVID-19. Dan disertai dengan imbauan tak mengunjungi Pasar Pakem.
Kenyataannya, pasien positif COVID-19 itu adalah seorang tukang kredit keliling.
Joko mengimbau, agar warga tak termakan informasi liar. Jika mengetahui sebuah informasi, masyarakat perlu melakukan konfirmasi kepada instansi terkait. Terutama ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemkab Sleman maupun tingkat desa.
Baca Juga: Pemkab Sleman Siapkan Sanksi Sosial Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital