Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 17 Agustus 2020 | 11:30 WIB
Anggota TRC BPBD DIY rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan upacara di Zona Dekontaminasi DIY Senin (17/8/2020). [Mutiara Rizka M / SuaraJogja.id]

Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia mengikuti upacara perayaan hari kemerdekaan Indonesia secara daring.

Namun, anggota TRC BPBD DIY memilih untuk melakukan secara simbolik dengan mengenakan APD untuk tetap bisa menyampaikan pesan agar masyarakat tidak lengah dengan kondisi wabah yang belum selesai ini. 

Wahyu menambahkan, terutama saat-saat libur panjang seperti ini. Dimana ia dan timnya menangkap tingginya minat masyarakat untuk pergi berlibur. Hal itu juga terlihat dari banyaknya kerumunan warga di beberapa lokasi wisata. Sehingga mereka ingin kembali mengingatkan keberadaan mereka yang masih selalu siap siaga. 

Ia menyebutkan, bahwa salah satu syarat pokok dibukanya sektor ekonomi adalah protokol kesehatan. Namun, ia menilai saat ini protokol kesehatan mulai direnggangkan oleh masyarakat. Sehingga, sekali lagi mereka ingin menyampaikan pesan bahwa covid-19 masih ada di sekitar masyarakat. 

Baca Juga: Diduga Gelar Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Warganet Kecam Bar di Jogja

Terkait angka kasus positif di DIY yang menyentuh angka 1000, Wahyu mengatakan belum menilai itu sebagai sebuah lonjakan.

Pihaknya melihat itu sebagai angka kemampuan pemerintah dalam melakukan pelacakan. Semakin banyak dilakukan tes untuk menguji kondisi masyarakat, angka pasien akan semakin bertambah. 

"Sampai saat ini kita belum menyebut ini sebagai lonjakan karena kita gak tahu angka tertingginya itu berapa," imbuh Wahyu. 

Dalam satu hari tim dekontaminasi BPBD DIY bisa menerima hingga 15 permintaan dari berbagai ambulans yang melakukan rujukan dan melalui zona high risk.

Sementara untuk pemakaman setiap hari setidaknya mereka menerima satu kali permintaan setiap harinya. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 16 Agustus 2020

Load More