Setiap hari mereka selalu siap sedia menerima dekontaminasi selama 24 jam. Terbagi dalam dua shift, kelompok relawan yang bertugas bergantian setiap 12 jam.
Sedangkan untuk kelompok yang melakukan pemakaman, diberikan waktu istirahat 24 jam setelah selesai melakukan tugasnya.
"Harapannya, bisa memberikan semangat kepada petugas yang terlibat. Tetap semangat, jangan patah semangat dan jangan menyerah," imbuh Widodo.
Sementara, Komandan TRC BPBD DIY, Wahyu Pristiawan menyampaikan bahwa kegiatan itu sebagai penyampaian pesan kepada masyarakat. Bahwa situasi yang berkaitan dengan pandemi belum bisa dikatakan selesai. Ia berpesan, agar masyarakat jangan sampai lengah menghadapi kondisi saat ini.
Baca Juga: Diduga Gelar Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Warganet Kecam Bar di Jogja
"Kita jangan sampai lengah, bahwa masih ada yang siap siaga untuk kaitannya dengan covid-19. Karena covid-19 tidak berhenti dengan diadakannya perayaan kemerdekaan ini," ujar Wahyu di kantor BPBD DIY.
Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia mengikuti upacara perayaan hari kemerdekaan Indonesia secara daring.
Namun, anggota TRC BPBD DIY memilih untuk melakukan secara simbolik dengan mengenakan APD untuk tetap bisa menyampaikan pesan agar masyarakat tidak lengah dengan kondisi wabah yang belum selesai ini.
Wahyu menambahkan, terutama saat-saat libur panjang seperti ini. Dimana ia dan timnya menangkap tingginya minat masyarakat untuk pergi berlibur. Hal itu juga terlihat dari banyaknya kerumunan warga di beberapa lokasi wisata. Sehingga mereka ingin kembali mengingatkan keberadaan mereka yang masih selalu siap siaga.
Ia menyebutkan, bahwa salah satu syarat pokok dibukanya sektor ekonomi adalah protokol kesehatan. Namun, ia menilai saat ini protokol kesehatan mulai direnggangkan oleh masyarakat. Sehingga, sekali lagi mereka ingin menyampaikan pesan bahwa covid-19 masih ada di sekitar masyarakat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 16 Agustus 2020
Terkait angka kasus positif di DIY yang menyentuh angka 1000, Wahyu mengatakan belum menilai itu sebagai sebuah lonjakan.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Upacara, Begini Keseruan Siswa SMP Negeri 2 Ngaglik Peringati HUT RI ke-79
-
Meriah! Psikologi Universitas Jambi Semarakkan HUT RI ke-79 Tahun
-
Pantas Lancar Saat Dadakan Jadi Petugas Upacara, Kunto Aji Ternyata Langganan Jadi Petugas di Sekolah
-
Cerita Kunto Aji Jadi Petugas Upacara 17 Agustus di Semarang
-
Peduli Generasi Emas, Pegadaian Berikan Apresiasi untuk Paskibraka 2024
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini