SuaraJogja.id - Sosok Bu Tejo dalam film Tilik saat ini ramai dibicarakan di media sosial. Sosok Siti Fauziah Saekhoni, sang pemeran, -pun menyampaikan pandangannya perihal karakter yang ia mainkan itu.
Ozy, panggilan akrabnya, mengatakan, sosok Bu Tejo adalah orang desa pada umumnya yang menikah, punya anak, dan memiliki perekonomian yang baik.
Ozy tak menampik, ia kerap bertemu sosok-sosok nyata yang memiliki karakter persis seperti Bu Tejo.
"Orang yang kalau gibah ambyar pokoknya. Lebih baik jadi pendengar aja deh daripada nanti disantrapi [disemprot] sama ibu-ibu yang jenisnya kayak Bu Tejo gini karena dia punya kendali di masyarakat. Punya kendali, aku lihatnya gitu," ujarnya kala dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (19/8/2020).
Baca Juga: Kenalan dengan Siti Fauziah Saekhoni, Pemeran Bu Tejo di Film Tilik
Ia tak menyangka sosok Bu Tejo akan viral. Namun, ia bersyukur karena itu menunjukkan bahwa ia diapresiasi. Tak lain, hal itu juga menjadi buah yang ia dapatkan dari mencintai dunia peran.
"Intinya viral atau tidak, saya tetap meyakini bagaimana migunani tumraping liyan [bermanfaat untuk yang lain]," tutur Ozy.
"Ingin film yang saya bawakan membawa orang berpikir 'opo sing iso koe jikuk seko iki? Faedahe opo?' [apa yang kamu ambil dari ini? Faedahnya apa?] Kira-kira begitu," imbuhnya.
Ia menambahkan, orang-orang seperti Bu Tejo bisa ditemui dalam kehidupan bertetangga, utamanya kaum perempuan berkarier yang penuh daya juang dalam hidup.
Soal tantangan berperan sebagai Bu Tejo, ia tidak ingin hanya menampilkan sosok perempuan julid, melainkan sosok yang mengajak diskusi rekan-rekannya.
Baca Juga: Medsos Diserbu Warganet, Pemeran Bu Tejo "Tilik" Pernah Main Bareng Iqbal
Diskusi tersebut, lanjutnya, untuk mempertanyakan kembali, apakah benar orang yang sedang menjadi sumber pembicaraan adalah benar seperti yang Bu Tejo pikirkan.
"Jadi jangan sampai ini orang jadi jahat, negatif gitu lo karena buatku sih enggak sebenernya," ucapnya.
Mendalami karakter Bu Tejo, Ozy membutuhkan observasi untuk 'ditubuhkan' atau diimitasi sedemikian rupa, termasuk gaya bicara hingga bahasa tubuh.
Setelah itu, ia harus memegang betul poin-poin yang ia temukan tadi, lalu direkam dan ditampilkan dalam bentuk akting.
Mendalami dunia seni peran sejak kuliah di Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lewat UKM teater, ia pernah mendapatkan beasiswa di Teater Garasi pada 2008 dan berkarya dari panggung ke panggung.
"Saya selalu percaya keaktoran itu adalah cara komunikasi saya untuk membicarakan sesuatu. Jadi tak lakoni [saya jalani]," ungkap ibu satu anak yang pernah unjuk aksi dalam film Mencari Hilal (2015) itu.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Review Film Singsot: Siulan Kematian, Saat Bersiul Mendatangkan Setan!
-
Film Bu Tejo Sowan Jakarta: Komedi Ringan dengan Pesan Moral
-
Review Film Bu Tejo Sowan Jakarta, Komedinya Receh tapi Kocak!
-
Tayang Hari Ini 18 Januari 2024, Sinopsis Film Bu Tejo Sowan Jakarta
-
Tayang Hari Ini, Intip Sinopsis Film Bu Tejo Sowan Jakarta
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan