Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 20 Agustus 2020 | 06:30 WIB
Siti Fauziah, pemeran tokoh Bu Tejo di film pendek Tilik - (YouTube/Ravacana Films, Instagram/@ozie_zie)

SuaraJogja.id - Sosok Bu Tejo dalam film Tilik saat ini ramai dibicarakan di media sosial. Sosok Siti Fauziah Saekhoni, sang pemeran, -pun menyampaikan pandangannya perihal karakter yang ia mainkan itu.

Ozy, panggilan akrabnya, mengatakan, sosok Bu Tejo adalah orang desa pada umumnya yang menikah, punya anak, dan memiliki perekonomian yang baik.

Ozy tak menampik, ia kerap bertemu sosok-sosok nyata yang memiliki karakter persis seperti Bu Tejo.

"Orang yang kalau gibah ambyar pokoknya. Lebih baik jadi pendengar aja deh daripada nanti disantrapi [disemprot] sama ibu-ibu yang jenisnya kayak Bu Tejo gini karena dia punya kendali di masyarakat. Punya kendali, aku lihatnya gitu," ujarnya kala dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (19/8/2020).

Baca Juga: Kenalan dengan Siti Fauziah Saekhoni, Pemeran Bu Tejo di Film Tilik

Ia tak menyangka sosok Bu Tejo akan viral. Namun, ia bersyukur karena itu menunjukkan bahwa ia diapresiasi. Tak lain, hal itu juga menjadi buah yang ia dapatkan dari mencintai dunia peran.

"Intinya viral atau tidak, saya tetap meyakini bagaimana migunani tumraping liyan [bermanfaat untuk yang lain]," tutur Ozy.

"Ingin film yang saya bawakan membawa orang berpikir 'opo sing iso koe jikuk seko iki? Faedahe opo?' [apa yang kamu ambil dari ini? Faedahnya apa?] Kira-kira begitu," imbuhnya.

Ia menambahkan, orang-orang seperti Bu Tejo bisa ditemui dalam kehidupan bertetangga, utamanya kaum perempuan berkarier yang penuh daya juang dalam hidup.

Soal tantangan berperan sebagai Bu Tejo, ia tidak ingin hanya menampilkan sosok perempuan julid, melainkan sosok yang mengajak diskusi rekan-rekannya.

Baca Juga: Medsos Diserbu Warganet, Pemeran Bu Tejo "Tilik" Pernah Main Bareng Iqbal

Diskusi tersebut, lanjutnya, untuk mempertanyakan kembali, apakah benar orang yang sedang menjadi sumber pembicaraan adalah benar seperti yang Bu Tejo pikirkan.

"Jadi jangan sampai ini orang jadi jahat, negatif gitu lo karena buatku sih enggak sebenernya," ucapnya.

Mendalami karakter Bu Tejo, Ozy membutuhkan observasi untuk 'ditubuhkan' atau diimitasi sedemikian rupa, termasuk gaya bicara hingga bahasa tubuh.

Setelah itu, ia harus memegang betul poin-poin yang ia temukan tadi, lalu direkam dan ditampilkan dalam bentuk akting.

Mendalami dunia seni peran sejak kuliah di Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lewat UKM teater, ia pernah mendapatkan beasiswa di Teater Garasi pada 2008 dan berkarya dari panggung ke panggung.

"Saya selalu percaya keaktoran itu adalah cara komunikasi saya untuk membicarakan sesuatu. Jadi tak lakoni [saya jalani]," ungkap ibu satu anak yang pernah unjuk aksi dalam film Mencari Hilal (2015) itu.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More