Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 15 Juni 2025 | 13:52 WIB
Trans Jogja melintas di kawasan Kota Yogyakarta, Jumat (13/6/2025) yang rencananya akan bertambah untuk rute Jogja-Wonosari. [Kontributor/Putu]

SuaraJogja.id - Rute Trans Jogja akan semakin bertambah. Tak hanya berkeliling di Kota Yogyakarta, Sleman dan sebagian wilayah Bantul, kedepan angkutan umum tersebut akan mengaspal di Wonosari, Gunungkidul.

Kajian rencana pengoperasian layanan Trans Jogja rute Yogyakarta–Wonosari pun sudah dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul melalui survei terhadap 400 penumpang angkutan kota dalam provinsi (AKDP) rute Jogja–Wonosari.

Kajian ini pun sudah mendapatkan lampu hijau dari Komisi C DPRD DIY.

Rencana ini disambut positif karena dinilai sejalan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat, pemerataan pembangunan, serta pengembangan kawasan strategis di wilayah selatan DIY.

Baca Juga: Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin di Yogyakarta, Jumat (13/6/2025) mengungkapkan pembukaan rute baru tersebut merupakan langkah yang sangat tepat.

Bahkan bisa menjadi salah satu solusi tantangan kepadatan arus lalu lintas yang kerap terjadi pada jalur utama Yogyakarta–Wonosari.

"Usulan pembukaan rute Trans Jogja ke Wonosari perlu kita dukung bersama. Namun jangan hanya fokus pada jalur utama," papar dia dikutip Minggu (15/6/2025).

Namun Amir meminta Pemda DIY maupun Pemkab Gunungkidul harus memperhatikan jalur-jalur alternatif yang berpotensi mendukung kelancaran lalu lintas.

Sehingga bisa membuka akses bagi daerah yang selama ini belum maksimal tersentuh pembangunan.

Baca Juga: Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?

Salah satu jalur alternatif yang disorot Komisi C adalah jalur Mutihan–Srimartani yang mengarah ke Kalurahan Srimartani.

Jalur ini sebelumnya telah menjadi sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), namun hingga kini belum dimaksimalkan penggunaannya.

Karenanya jalur Mutihan–Srimartani seharusnya bisa dikembangkan lebih lanjut.

Apabila dikelola dan diperbaiki, maka jalur itu akan menjadi salah satu akses penting untuk mengurai beban jalan utama.

"Sekaligus membuka keterisolasian beberapa wilayah di sekitarnya," ujarnya.

Menurut Amir, pembangunan infrastruktur transportasi tak boleh setengah-setengah.

Load More