SuaraJogja.id - Harapan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul agar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi motor peningkatan kualitas sumber daya manusia kini seakan berbalik arah.
Hibah lahan seluas 8 hektare yang dahulu diserahkan dengan tangan terbuka kini menyisakan getir. Sebab, para atlet Gunungkidul justru harus merogoh kocek saat ingin berlatih di fasilitas kampus UNY Gunungkidul yang berdiri di atas tanah milik rakyat.
Polemik ini mencuat setelah keluhan datang dari kalangan atlet yang tengah bersiap mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda).
Gunungkidul sebagai tuan rumah justru dibuat kesulitan mengakses fasilitas olahraga di wilayahnya sendiri.
Baca Juga: Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menyebut langkah hibah yang dilakukan beberapa tahun lalu kini menjadi sumber penyesalan.
"Ini sungguh keterlaluan. Tanah rakyat kita hibahkan cuma-cuma, delapan hektare, nilainya dulu sekitar Rp6 miliar. Tapi sekarang anak-anak kita yang mau latihan malah disuruh bayar. Bahkan harus minta izin ke rektor segala," ucap Ery lantang, dikutip Rabu (30/4/2025).
Ery mengungkapkan, janji awal bahwa kehadiran kampus UNY akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gunungkidul tidak kunjung terbukti. Ia bahkan merasa rakyat Gunungkidul telah dibohongi secara halus.
"Mana kuota khusus untuk anak-anak kita? Tidak ada. Malah mereka disulitkan. Kami minta bagian hukum kaji ulang hibah ini, kalau perlu ditarik kembali atau diubah jadi sistem sewa, seperti di Kulon Progo," tegasnya.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, ikut bersuara. Ia berjanji akan memanggil pihak UNY secara resmi dan menuntut kejelasan soal kontribusi kampus terhadap daerah.
Baca Juga: Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang
"Harus ada kuota khusus bagi siswa Gunungkidul, apalagi yang berprestasi dan pemegang KIP. Jangan cuma ambil tanah, lalu lepas tangan," tegas Endang.
Di sisi lain, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih tetap berupaya menjaga komunikasi dengan pihak UNY.
Ia berharap, keberadaan kampus bisa membawa manfaat nyata bagi warga lokal, bukan sekadar simbol pembangunan.
"Awal bulan ini saya sudah bertemu para guru besar UNY asal Gunungkidul. Kami ingin mereka juga ikut mengabdi untuk kampung halaman, terutama dalam bidang pendidikan," ujarnya.
Endah mengingatkan bahwa kampus UNY Gunungkidul berdiri di atas tanah rakyat. Oleh karena itu, sudah sepantasnya rakyat menuntut kontribusi balik. Dia mengaku jika dirinya memang yang awalnya paling getol menolak hibah tanah ke UNY tersebut.
"Tanah itu hibah. Maka kita pantas minta agar anak-anak Gunungkidul punya akses lebih besar masuk ke UNY. Ini untuk mendorong IPM kita," tegasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi di Awal Pekan, Dibanderol Rp 1.968.000 per Gram
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
Terkini
-
Harga Material Meroket, Jalan di Sleman Terancam Mangkrak? Solusi Ini Diajukan
-
Ada Ratusan Tambahan Lahan untuk Tol Jogja-Solo di Sleman, Kapan Jadwal Pembebasannya?
-
IHR Cup 2025: Lebih dari Sekadar Pacuan, Momentum Lindungi Atlet Kuda dan Manusia
-
Sampah Jadi Emas: Kisah Sukses Warga Jogja Sulap Limbah Organik Jadi Pupuk Kompos Bernilai Jual
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?