Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:15 WIB
Wisatawan menikmati suasana sore di Candi Ijo, Sambirejo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (29/12/2019). Candi Hindu yang terletak di ketinggian sekitar 410 meter di atas permukaan laut itu menjadi destinasi favorit untuk menikmati suasana sore saat berlibur akhir tahun di Yogyakarta. - (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman punya alasan khusus yang menyebabkan baru dua candi lagi yang siap dibuka, di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Kepala Dispar Sleman Sudarningsih menyebutkan, dua candi yang siap dibuka di masa pandemi ini adalah Candi Ijo dan Candi Sambisari.

Namun demikian, pihaknya masih terus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di objek wisata tersebut.

Sudarningsih mengungkapkan, dua candi tadi dipilih untuk dibuk  karena pengendaliannya lebih mudah.

Baca Juga: Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Wisawatan Sleman Perlu Daftar Online

"Dari sisi space bukan cuma luas. Kalau Candi Ijo... sudah pernah naik ke atas ya? Nanti dari kapasitasnya bisa kami hitung," terang dia, Kamis (27/8/2020).

Ia menambahkan, "Pembatasan bukan berarti, misalnya sebelumnya ada 500 wisatawan lalu jumlah dipotong hanya sampai 250 orang saja, melainkan ada penerapan jarak satu meter dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya."

Selama ini, pengelola masih belum tepat dalam menghitung jarak tersebut, sehingga mulai saat ini dan saat dibuka untuk uji coba, penghitungan jarak antar pengunjung dilakukan ketat.

Selain itu nantinya, pada saat menjelang matahari terbenam (sunset), kunjungan akan ditutup.

Pukul 15.00 WIB akan menjadi akhir waktu untuk menerima pengunjung baru memasuki candi. Pukul 16.00 WIB, penambahan pengunjung sudah tidak diperbolehkan.

Baca Juga: Cerita Pengusaha Selama Pandemi Covid-19: "Terpenting Tidak Pecat Karyawan"

"Karena jam 17.00 WIB, saat sunset itu sudah tidak bisa mengendalikan [orang yang mau masuk]. Kerumunan orang banyak sekali. Nanti kami sementara itu uji coba terbatasnya seperti itu," tutur dia.

Hal serupa akan diterapkan pula di Candi Sambisari. Ning menyatakan, candi-candi lain di Sleman belum siap dibuka, salah satunya disebabkan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).

Dari total 10 petugas retribusi, di hari normal dinas hanya menyiapkan dua orang bertugas di masing-masing objek wisata candi.

Sedangkan di masa pandemi, untuk mengurangi antrean dan menerapkan jaga jarak, maka dinas menempatkan lima orang petugas di masing-masing pos.

Idealnya, petugas pengukur suhu juga dibutuhkan dalam jumlah tidak sedikit, sambung Ning, karena walaupun thermo gun sudah ada, bila jumlah petugas kurang memadai, dikhawatirkan tidak bisa mengendalikan dengan baik.

"Wastafel juga masih kurang," imbuhnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More