Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 31 Agustus 2020 | 16:43 WIB
Utas mengenai fetish kaos kaki di Jogjakarta. - (Twitter/@deaels)

SuaraJogja.id - Akun Twitter @deaels membagikan pengalamannya menjadi korban fetish aneh dari temannya. Ia diminta untuk mengirimkan foto kakinya yang tengah mengenakan kaos kaki.

Kisah ini terjadi pada Juni 2018 silam, ia mendapatkan pesan dari rekannya. Mulanya, ia menerima pesan dari rekannya yang memberikan komentar bahwa kaos kaki yang dia kenakan nampak bagus.

Dea sendiri masih membalas pesan itu dengan santai sambil menjawab seolah menyombongkan kain pembungkus kakinya itu. Selanjutnya, rekannya tersebut meminta Dea untuk mengirimkan hanya foto kaki mengenakan kaos kakinya saja.

Namun, Dea tidak meladeninya karena mengaku sudah melepas dan akan mencuci kaos kaki yang ia kenakan usai bermain basket tersebut. Esoknya, saat Dea kembali berfoto dengan jersey basket berbeda, hal tersebut kembali terulang.

Baca Juga: Curi Mobil untuk Biaya Kawin, Kisah Sepasang Kekasih Ini Berakhir di Bui

Pelaku kembali memaksa Dea untuk mengirimkan foto kakinya mengenakan kaos kaki selama beberapa hari berturut-turut. Korban lantas merasa risih dan tidak membalas pesan tersebut.

Ketika ditanya untuk apa foto tersebut, pelaku hanya mengatakan untuk koleksi pribadinya dan ingin melihat bagaimana jika kaos kaki yang ia komentari kemarin dikenakan oleh Dea.

Pelaku masih terus memaksa Dea untuk mengirimkan foto dirinya mengenakan kaos kaki tersebut. Pelaku juga sempat mengatakan Dea sebagai orang yang pelit karena tak lekas mengiriminya. Bahkan, pelaku juga mengirimkan contoh dirinya mengenakan kaos kaki.

"Disitu dia tetep masih maksa aku buat ngirim foto pake kaos kaki, sampe misscall aku. Makin risih aku. Yaudah aku kirim foto habis basket tapi masih pakai sepatu, dia ngerengek minta foto kakiku pake kaos kaki tanpa sepatu," ujar Dea dalam utasnya Minggu (30/8/2020).

Sejak bulan Juli, pelaku masih terus memaksa korban untuk mengirimkan fotonya menggunakan kaos kaki pada bulan Agustus. Pelaku juga memaksa korban untuk mengirimkan foto sesuai dengan intruksinya.

Baca Juga: Sapa Aruh Sewindu UU Keistimewaan, Sultan: Desa Jadi Prioritas Pembangunan

Pelaku juga terus menelfon Dea untuk memaksa dan memastikan gadis pemain basket itu segera mengirimkan fotonya. Korban juga sempat akan ditunjukkan isi hp pria itu yang sudah banyak mengoleksi foto kaki dengan kaos kaki.

Namun, karena merasa risih dan alasan yang disampaikan pria yang dipanggil 'Bang' tersebut tidak cukup jelas Dea akhirnya menolak untuk mengirimkan foto. Sementara pelaku sempat merajuk dan meminta Dea memblokir kontaknya.

Setelah ditelusuri, rupanya ada banyak teman-temannya yang juga dimintai foto serupa. Sayangnya, mungkin para korban lainnya belum berani untuk menyampaikan ceritanya. Dea sendiri sudah sempat memblokir kontak pelaku.

"Dulu aku sempet ngeblock dia, disitu aku merasa aku udah aman. Belum lama ini dia ngechat aku lagi tapi pakai nomor yang berbeda cuma udah nggak bahas kaos kaki, aku pikir dia udah nggak kayak gitu," imbuh Dea dalam utasnya.

Dugaan Dea ternyata keliru, pada tanggal 23 Agustus, pelaku bahkan mengirimkan pesan langsung kepada adik Dea yang mengatakan korban tengah mengalami guna-guna. Untuk bisa membebaskan Dea dari hal gaib itu, pelaku butuh kaos kaki Dea dan tanah di halaman rumahnya.

Karena merasa risih dan takut dengan tingkah pelaku yang semakin tidak masuk akal, Dea akhirnya memberanikan diri membicarakan hal ini di media maya. Ia berharap dengan begini, pelaku tidak akan menambah korban fetish tak wajarnya.

Load More