Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 04 September 2020 | 10:43 WIB
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Itu jatuhnya bunuh diri, dia buka jendela, padahal posisi jendela tinggi dan sempit, rupa-rupanya si pasien ini depresi atau apa, sering mendengar bahwa pasien Covid itu kalau nggak meninggal ya sembuh, jadi depresi dan loncat dari situ," imbuhnya.

Pasien tersebut diisolasi di Al Aqso lantai 6, yang memang dikhususkan untuk para pasien Covid 19.

Pasien juga ditempatkan di bed Nomor 9 tersebut, tak memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan, sehingga pada waktu pasien masuk, dimonitor seperti pasien biasanya.

"Kebetulan ada yang kosong di bed Nomor 9. Hari-hari pertama nggak ada masalah, dipasang untuk tensi, cuma dia sering melepas masker, alasannya tidak bisa bernafas, ditangani perawat. Enggak tau kenapa, nggak ada gejala, petugas yang memonitor. Pagi sebelum subuh, memang dua perawat ke Masjid untuk jalankan sholat subuh. Naik ke atas untuk mengecek di bed no 9, MS enggak ada, akhirnya dicari di mana-mana," ucapnya.

Baca Juga: 33 Warga Tertular, Kasus Positif COVID-19 di DIY Tembus 1.507

Mayat MS sendiri akhirnya ditemukan di lantai bawah oleh salah satu staf RS Haji Surabaya, pada pukul 05.23 WIB.

"Ternyata di bawah ditemukan oleh staf gizi, pagi-pagi pukul 05.23 WIB, kok ada pasien jatuh. Setelah tahu Satpol PP yang jaga melapor ke Polisian setempat," ungkapnya.

Load More