SuaraJogja.id - Hepatitis A bukan hanya bisa dialami orang dewasa. Anak-anak pun rentan terhadap penyakit ini. Nah, apa risikonya jika si kecil sampai terkena hepatitis A?
Para orang tua tidak perlu panik. Meski begitu, jangan pula meremehkan penyakit ini. Mari kenali hepatitis A agar bisa melindungi anak tersayang dari risiko terinfeksi dengan menyimak penjelasan dalam rilis yang disampaikan GlaxoSmithKline Pharmaceuticals berikut ini.
Semudah itukah si kecil bisa terkena Hepatitis A?
Berdasarkan keterangan WHO, hepatitis A adalah infeksi pada organ hati yang bisa menyebabkan penyakit ringan sampai berat dan disebabkan oleh virus Hepatitis A. Meskipun jarang terjadi, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.
Walau kita lebih sering mendengar penyakit organ hati diidap oleh orang dewasa, bukan berarti anak-anak tidak bisa kena. Menurut CDC, hepatitis A dapat menginfeksi anak-anak, terutama yang tinggal di area dengan sanitasi rendah.
Apa hubungannya sanitasi dengan hepatitis A? Virus hepatitis A umumnya menyebar secara fecal-oral. Artinya, si kecil dapat tertular hepatitis A ketika memegang benda, mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus ini.
Beberapa skenario penularan Hepatitis A pada anak-anak yang biasanya terjadi adalah jika orangtua terinfeksi atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi lalu menyiapkan/memasak makanan untuk anak tanpa mencuci tangan atau tidak mencuci bahan makanan/minuman yang telah terkontaminasi virus hepatitis A terlebih dahulu dengan baik.
Apa yang akan terjadi jika kita terkena penyakit Hepatitis A?
Infeksi hepatitis A biasanya memang tidak menyebabkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan jarang berakibat fatal.
Baca Juga: Cegah Terpapar Virus Corona dengan Sanitasi Alat Makeup, Begini Caranya!
Walau demikian, penyakit ini berpotensi menyebabkan gagal hati, terutama pada lansia dan orang yang sudah menderita penyakit hati kronis sebelumnya.
Ada beberapa gejala hepatitis A, antara lain:
- Demam
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Urin berwarna gelap
- Diare
- Kotoran berwarna tanah liat
- Nyeri send
- Penyakit kuning (kulit dan mata menguning.
CDC menyebutkan, sekitar 70% anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak menunjukkan gejala-gejala di atas ketika mereka menderita hepatitis A.
Perlu diketahui juga, anak yang terinfeksi hepatitis A tanpa terdeteksi gejalanya juga dapat menjadi sumber penularan virus ini kepada orang lain, apalagi virus hepatitis A mampu bertahan hidup di luar tubuh selama berbulan-bulan.
Bisakah kita mencegah penularan hepatitis A?
Menurut WHO, ada beberapa cara yang paling efektif untuk mengatasi penyakit hepatitis A, yaitu:
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet