Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 07 September 2020 | 19:30 WIB
Ilustrasi kamar hotel. [shutterstock]

Selang dua hari kemudian, datang seorang anak sekolah yang mengaku sebagai teman dari orang yang menyewa kamar tersebut. Dalam tulisannya disampaikan bahwa ternyata penghuni kamar tersebut tengah koma di rumah sakit karena kepalanya bocor terbentur meja kaca hotel yang pecah.

"Jadi ternyata yang check in itu bukan anak sekolahan, dia mahasiswa tahun 1999. Sedangkan si anak sekolah itu cuma disuruh buat ngambil kendaraan yang ketinggalan," imbuhnya.

Ketika diintergorasi pihak hotel, anak itu mengaku bahwa penghuni kamar tersebut hanyalah teman bermain di tempat nongkrong. Saat melihat video kondisi kamar yang ditinggalkan, mereka juga terkejut kenapa kondisinya bisa separah itu. Pihak hotel mencoba menanyakan kronologi hingga kamar yang mereka sewakan bisa rusak sedemikian rupa. Anak-anak sekolah itu hanya menyampaikan bahwa benar penghuni kamar tersebut berkelahi dengan rekannya.

Sebelumnya, pihak hotel memang melarang tamu membawa beberapa benda yang ditemukan di lokasi. Sayangnya, saat tamu sudah masuk ke dalam kamar, mereka tidak memiliki otoritas untuk melakukan pelarangan maupun menegur penghuni kamar secara langsung.

Baca Juga: Perketat Protokol Kesehatan, OYO Hadirkan Fitur Check-In Tanpa Sentuhan

Akhirnya, pihak hotel menyampaikan agar anak sekolah tersebut membayar denda sewa atas kerusakan yang dialami pemilik hotel. Mereka juga mengganti semua fasilitas yang ada dalam ruangan tersebut karena noda darah yang ditinggalkan tidak bisa benar-benar hilang. Selain itu, mereka juga meminta agar anak-anak tersebut tidak lagi datang ke hotel mereka.

Load More