SuaraJogja.id - Belum berakhir, pandemi Covid-19 masih mengakibatkan kelumpuhan di hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat. Berangkat dari kepedulian itu, Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Bina Insan Mandiri (LPPM BIMa) hadir untuk memberikan sedikit udara segar bagi masyarakat terdampak.
Lembaga yang beralamat di Griya Kencana Permai (GKP) Blok 1 Jalan Wates KM 10 Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul ini memberikan tidak hanya bantuan bagi para pekerja terdampak, tetapi juga sekaligus menyasar anak-anak binaannya untuk tetap menumbuhkan semangat mereka.
Ketua harian LPPM BIMa Agus Darmono mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan sejumlah bantuan, mulai dari paket sembako hingga Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, handsanitizer, dan face shield.
“Bantuan dari Kemensos berjumlah 10 paket sembako sudah disalurkan. Namun kami terus berupaya untuk menggandeng para donatur untuk memberikan sedikit rezekinya, dan akhirnya kita bisa salurkan 50 paket sembako dan APD," kata Agus, di sela-sela pemberian bantuan, Selasa (8/9/2020).
"Kami memberikan bantuan bermacam-macam, salah satunya dari Kementerian Sosial 10 paket sembako di tahun ini yang telah disalurkan. Kemudian kami mengupayakan bantuan termasuk menggandeng donatur sehingga kita telah salurkan 50 paket sembako dan APD,” imbuhnya.
Agus mengatakan bahwa meski belum semua, tapi setidaknya bantuan itu akan sedikit meringankan beban beberapa pihak yang terdampak pandemi ini. Pasalnya, total anak binaan yang ada di LPPM BIMa tercatat ada 836 anak, sedangkan yang mendapat bantuan paket sembako baru 50 anak.
Namun, pihaknya tidak berhenti dalam penyerahan bantuan saja. Ada beberapa program lain yang juga bertujuan untuk terus membantu masyarakat dan anak-anak binaannya. Salah satunya adalah program "Dapur Bude", yang diselenggarakan setiap hari Jumat.
Dapur Bude sendiri adalah akronim Dari BiMa Untuk Sedekah. Program ini telah diluncurkan beberapa waktu lalu oleh Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Kebaikan Dapur Bude sendiri saat ini sudah dapat dirasakan di 15 titik yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota di DIY.
Agus menjelaskan, mekanisme program Dapur Bude ini dimulai ketika salah seorang ibu binaan mengambil bahan makanan pokok yang digunakan untuk memasak, seperti beras, sayur, dan telur serta lainnya. Pengambilan itu dilakukan satu hari sebelum pelaksaanan pembagian atau pada hari Kamis di panti.
Baca Juga: Awas! Pilkada Kota Semarang dan Solo Rawan Jadi Klaster Penularan COVID-19
Lalu barulah pada Jumat, ibu-ibu akan memasak kebutuhan pangan yang sudah diambil dari panti tadi. Makanan itu nanti tidak hanya diperuntukkan bagi keluarga sendiri saja, tapi bahkan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan. Bahkan tidak hanya setiap seminggu sekali, program itu dilakukan setiap hari.
Agus menyebut bahwa jika satu ibu atau Dapur Bude saja bisa memasak untuk 20 keluarga setiap minggu, maka pihaknya meyakini kebutuhan pangan di masyarakat sudah tercukupi.
"Penyediaan bahan-bahan masakan ini, saya sendiri yang belanja, dibantu juga dengan pengurus yang lain. Dari program ini, kami mencoba untuk tetap aktif untuk bergerak dan berbagi kepada masyarakat meskipun dalam situasi pandemi," tuturnya.
Sementara itu salah satu anggota “Dapur Bude”, Suryamtini (46), asal Dusun Jambon, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Bantul, tidak memungkiri bahwa program itu dapat memenuhi kebutuhan pangan yang serba sulit di masa pandemi seperti ini. Selain mencukupi bagi makan keluarganya, tak jarang ia juga berbagi kepada tetangga di sekitar rumahnya yang membutuhkan.
“Kalau masak hampir setiap hari, baik buat keluarga dan juga buat tetangga yang juga membutuhkan," kata Suryamtini.
Suryamtini sendiri adalah penjual nasi kuning yang menitipkan dagangannya di warung-warung serta angkringan. Namun sejak pandemi, usahanya menjadi sepi, bahkan bisa dibilang anjlok.
Berita Terkait
-
Awas! Pilkada Kota Semarang dan Solo Rawan Jadi Klaster Penularan COVID-19
-
Sekda Positif COVID-19, Pejabat Pemkab Sukoharjo Lakukan Karantina Mandiri
-
Kerahkan Aparat Agar Taat Protokol, Jokowi: Ini Demi Keselamatan Masyarakat
-
Pakai Denim Belel Saat Bertemu Menteri, Atta Halilintar Dinyinyiri Netizen
-
Ditutup 5 Bulan, Kereta Bawah Tanah India Sudah Beroperasi Kembali
Terpopuler
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?