Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Bina Insan Mandiri (LPPM BIMa) secara simbolis menyerahkan bantuan untuk anak-anak binaan, Selasa (8/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Dalam sehari sebelum pandemi Covid-19, Suryamtini bisa menjual 80 pak nasi kuning atau sekitar 4 kilogram beras. Namun semenjak pandemi datang, paling banyak ia hanya bisa menghabiskan 1 kilogram beras.
"Usaha nasi kuning sedang sepi sekali. Suami juga sedang sakit, sehingga tidak mampu mencari nafkah, tapi adanya Dapur Bude ini bisa sedikit membantu saya dan keluarga," ucapnya.
Berita Terkait
-
Awas! Pilkada Kota Semarang dan Solo Rawan Jadi Klaster Penularan COVID-19
-
Sekda Positif COVID-19, Pejabat Pemkab Sukoharjo Lakukan Karantina Mandiri
-
Kerahkan Aparat Agar Taat Protokol, Jokowi: Ini Demi Keselamatan Masyarakat
-
Pakai Denim Belel Saat Bertemu Menteri, Atta Halilintar Dinyinyiri Netizen
-
Ditutup 5 Bulan, Kereta Bawah Tanah India Sudah Beroperasi Kembali
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 37 Kode Redeem FF Terbaru 16 Juni: Ada Diamond, Skin, dan Hadiah ONIC Juara
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
-
Sri Mulyani Tepok Jidat Lihat Situasi Ketidakpastian Ekonomi Global Saat Ini
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
Terkini
-
4 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan, Disanksi Bersihkan Objek Wisata Alam Selama 3 Bulan
-
Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?
-
Trauma Korban '98 Dibunuh Dua Kali? Sejarawan Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal