Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 13 September 2020 | 15:15 WIB
ilustrasi kekerasan terhadap perempuan [shutterstock]

Berduet dengan video itu, pria tersebut mengatakan bahwa seharusnya orang yang mengalami kekerasan langsung melapor ke polisi atau ke keluarga, bukannya membuat video TikTok.

"Ini orang, ya kan, harusnya kalau mengalami kekerasan telepon polisi, telepon keluarga, nanti keluarganya yang menghubungi polisi, atau datang ramai-ramai banyak orang atau telepon temen-temen, share loc, ya. Malah bikin konten di TikTok," kata dia.

Pernyataannya tersebut sontak banjir kritik pedas warganet. Sebagai aparat penegak hukum, responsnya terhadap video isyarat tangan korban kekerasan itu dinilai tak pantas dan terkesan abai terhadap korban kekerasan.

Saat ini, video pengguna akun TikTok @pakpol39 itu viral di Twitter setelah diunggah pada Minggu (13/9/2020) oleh akun @notnorgaard.

Baca Juga: Viral Video Begal Payudara, Pelaku Habis Dihajar Massa saat Beraksi

"Lah ya elu juga malah duetin bukannya ngehubungin mbaknya dan dilaporin ke pihak berwenang," kicaunya.

Seketika warganet menyerbu cuitan tersebut dengan beragam respons. Hingga kini bahkan sudah ada ribuan warganet yang me-retweet video tersebut.

Banyak dari mereka yang sependapat dengan @notnorgaard dan lantas menumpahkan amarah serta mengecam tanggapan pengguna akun TikTok @pakpol39 terhadap video wanita yang diduga sebagai korban kekerasan.

"Julid bgt ni org asli, gmn coba org mau percaya minta pertolongan polisi, polisinya aja gini," komentar seorang warganet.

"Lah elu make seragam bukannya d dm malah d duetin. pansos ape bang? haduh," tambah akun lainnya.

Baca Juga: Tetangga Dengar Suara Wanita Dicekik di Hotel, Korban: Tolong Saya Disiksa

"KALO GITU MAH BUAT APA DIBIKIN GERAKAN ISYARAT BEGITU," cuit seorang warganet yang lain.

Load More