SuaraJogja.id - Satu dari 13 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Bantul dinyatakan meninggal dunia tanpa penyakit bawaan atau komorbid. Adanya temuan ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Bantul.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo saat ditemui awak media, Kamis (17/9/2020). Ia mengatakan bahwa dari data yang tercatat, pasien bersangkutan sempat mengalami gejala sesuai dengan pasien yang terpapar Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
"Kalau dinamakan tidak komorbid berarti tidak punya penyakit bawaan sebelumnya. Ya murni penyebab kematiannya karena Covid-19," kata Agus.
Meski begitu, Agus tidak menyampaikan secara detail terkait data pasien yang meninggal akibat Covid-19 tersebut. Hal yang dapat dipastikan oleh pihaknya adalah bahwa dari hasil pemeriksaan medis di rumah sakit, pasien tersebut dideteksi tidak memiliki penyakit bawaan apa pun.
Menurutnya, ini menjadi peringatan kepada masyarakat bahwa Covid-19 bukan adalah hal remeh yang patut disepelekan. Meski begitu Agus tak memungkiri, rata-rata pasien terkonfirmasi positif Covid-19 memang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat sembuh dalam beberapa hari atau minggu saja.
"Kalau ada yang bilang Covid-19 itu tidak menyebabkan kematian, kenyataannya di Bantul ada yang meninggal tanpa penyakit bawaan," tegasnya.
Agus juga menuturkan, saat ini menurut penelitian terbaru, terdapat temuan bahwa virus corona sudah mengalami mutasi. Terjadinya mutasi virus corona tersebut disampaikan Agus sebagai bentuk pertahanan diri virus agar tetap hidup.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, mutasi virus tersebut membuat kemungkinan penularannya menjadi 10 kali lipat lebih besar dari sebelumnya, ditambah lagi mutasi virus juga sudah ditemukan di lima provinsi di Indonesia, dan salah satunya di DIY.
"Pertanyaannya adalah, manusia yang lebih sempurna apakah harus kalah dengan virus itu? Kalau virus saja berubah untuk mempertahankan hidup, ya kita juga harus lebih pintar dari virus. Kita berubah salah satunya dengan adaptasi kebiasaan baru," pungkasnya.
Baca Juga: Waduh! Ibu RT di Pagaralam Ini Menolak Status Positif Covid 19
Berita Terkait
-
Waduh! Ibu RT di Pagaralam Ini Menolak Status Positif Covid 19
-
Jamin Tak Ditutupi, Kepala BKD DKI: Anies Kalau Kena Covid-19 Pasti Ngomong
-
13 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kalimati Karet Tengsin Ditutup 3 Hari
-
Wali Kota Bogor Sebut Berkendara Mobil Sendirian Enggak Perlu Pakai Masker
-
Nah Lho! Corona Mulai Sasar Tahanan Lapas Bulak Kapal
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Angin Kencang Terjang Sleman, Pemkab Pastikan Bantuan Tepat Sasaran, Ini Strateginya
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman