Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 21 September 2020 | 14:47 WIB
Ibunda Rinaldi, Sulistyani, tak kuasa menahan tangis saat pemakaman sang anak di Sasono Loyo Nologaten, Kapanewon Depok, Sleman, Senin (21/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Derai air mata ibu 55 tahun ini tak terbendung saat menyaksikan jenazah anak pertamanya, Rinaldi Harley Wismanu (32), diletakkan ke dalam liang lahat di Sasono Loyo Nologaten, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (21/9/2020).

Sambil menyeka air mata dengan tisu, wanita bernama Sulistiyani ini melihat peti Rinaldi dengan tatapan kosong.

Tak diduga memang, anak pertama yang menjadi tulang punggung keluarga itu tewas mengenaskan ketika berada di Jakarta. Rinaldi, yang menjabat sebagai manajer HRD and QA PT Obayashi Jakarta, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan dimutilasi pelaku LAS (27) dan DAF (26).

Kenangan manis dan pesan-pesan yang Rinaldi tinggalkan masih membekas di benak sanak keluarganya, tidak terkecuali pesan Rinaldi kepada sang ibunda yang berniat memberangkatkan umrah dengan hasil keringat yang dia kumpulkan.

Baca Juga: Fakta Lagi! Ada Cinta Segitiga di Balik Mutilasi Rinaldi di Kalibata City

Hal itu diungkapkan keponakan almarhum, Aden Putera Ichlasul Amal. Sebelum Rinaldi dikabarkan hilang pada Rabu (9/9/2020), alumnus SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta ini menelepon ibundanya. Namun, obrolan tersebut justru menjadi perbincangan terakhir Rinaldi dengan keluarga.

"Siang itu Om Rinaldi menelepon ibunya. Dia bilang pokoknya "ibu harus segera umrah biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu,"" kata Aden kala menirukan perbincangan di telepon, Senin.

Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi, tepatnya pada Rabu malam. Pihak keluarga sudah tidak dapat menghubungi Rinaldi. Berhari-hari keluarga menunggu kabar putra pertama dari empat bersaudara yang tiba-tiba menghilang itu.

"Pada Sabtu [12/9/2020] pihak keluarga mendapat kabar bahwa Om Rinaldi dinyatakan hilang," ucapnya.

Aden mengaku kaget ketika adik Rinaldi bernama Muhammad Arief Alfian Firdaus, yang juga di Jakarta, memberikan kabar buruk kepada dirinya melalui pesan WhatsApp. Semenjak itu, semua keluarga besar pun merasa khawatir dengan keberadaan pria pencinta budaya Jepang itu.

Baca Juga: Usai Mutilasi Rinaldi, Atik Tidur karena Capek, Pacarnya Main Game Online

"Adik Om Rinaldi yang di Jakarta bilang beberapa hari Om tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," ucap Aden.

Aden juga turut mengenang sosok Rinaldi kepada wartawan. Aden sudah menganggapnya sebagai kakak kandungnya, begitupun Rinaldi sebaliknya. Saat bercerita, Aden terlihat tak kuasa menahan tangis. Dia mengaku sangat kehilangan.

"Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Jika keponakan paling dekat dengan saya. Saya masih enggak menyangka Om sudah dipanggil yang kuasa," ungkap Aden.

Ia menuturkan bahwa pamannya itu sudah tinggal di Jakarta kurang lebih dua tahun. Selama di kota metropolitan tersebut, Rinaldi memang tinggal di apartemen. Pertama dia tinggal di apartemen Tamansari Sudirman, kemudian pindah karena kontraknya habis.

"Sebelumnya di Tamansari Sudirman, lalu habis kontrak, pindah ke Semanggi," kata dia.

Prosesi pemakaman jenazah Rinaldi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB telah usai. Pihak keluarga juga telah melepaskan kepergian Rinaldi.

Adik kandung Rinaldi, Muhammad Arief Alfian Firdaus, mewakili keluarga mengucap maaf jika semasa hidupnya Rinaldi masih banyak kesalahan.

"Saya sendiri mewakili keluarga berdoa agar beliau dimudahkan di sisinya. Buat yang pertama bagi saya pribadi, kalau keluarga sudah bisa menerima. Saya sendiri masih belajar mengikhlaskan dan sebisa mungkin belajar memaafkan," ungkap Arief di Sasono Loyo Nologaten, Depok, Sleman.

Meski demikian, kasus kematian kakaknya diserahkan kepada pihak berwajib. Harapannya, pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Diberitakan sebelumnya, Rinaldi Harley Wismanu ditemukan tewas di lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu (16/9/2020) malam. Tubuh jenazah pria berusia 32 tahun itu dimutilasi oleh dua pelaku yang mengincar hartanya dan disimpan di dalam sebuah koper.

Keberadaan korban sudah tak terdeteksi sejak sejak 9 September 2020 hingga kemudian keluarga melapor pada 12 September.

Load More