SuaraJogja.id - Perbuatan bejat dilakoni Indrawan, 20, buruh tani asal Dusun Kalidoro, RT 29, Desa Kedawung, Mondokan, Sragen, Jawa Tengah. Dia memperkosa tiga gadis berusia di bawah 17 tahun di kompleks kuburan China Gunung Banyak di Katelan, Tangen, Sragen.
Kelakuan pelaku terkuak setelah keluarga salah seorang korban, HN, 15, melapor ke polisi, Senin (21/9/2020). Indrawan memperkosa HN, siswa SMP ada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, keduanya sudah berkenalan melalui pesan di Facebook dan dilanjutkan dengan bertukar nomor Whatsapp (WA). Kepada korban, pelaku mengaku bernama Pandawa Limo. Dengan bujuk rayu, Indra kemudian mengajak korban bertemu.
Pelaku kemudian menjemput korban di jalan tak jauh dari rumahnya menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hitam. Selanjutnya keduanya menuju kompleks kuburan China di Gunung Banyak.
Baca Juga: Lampiaskan Fantasi Seks, Indra Rudapaksa 3 Gadis ABG di Kuburan Cina
Sesampainya di lokasi, pelaku memaksa membuka celana korban. Korban sudah berusaha memberontak dan berteriak minta tolong. Namun, teriakan korban tidak terdengar orang lain karena suasana kuburan begitu lengang.
Indrawan menindih pelaku dan mencekik leher korban sehingga membuat ia tak berdaya. Pelaku juga mengancam menyebarluaskan foto korban yang didapat dari Facebook. Hingga akhirnya, korban diperkosa.
“Pelaku ini seorang buruh harian lepas, tapi dia punya fantasi [seks] yang sangat tidak baik. Bisa dibilang, pelaku adalah predator anak yang kami ungkap,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, dalam jumpa pers di Mapolres Sragen, melansir dari Harianjogja.id--jaringan Suara.om--, Rabu (23/9/2020).
Setelah menerima laporan dari kakak korban, polisi kemudian menangkap Indrawan di rumahnya. Kepada polisi, pelaku mengaku sudah tiga kali memperkosa gadis di bawah umur yang rata-rata masih pelajar SMP-SMA.
Salah satu dari korban berasal dari luar Sragen. Ketiganya sama-sama diperkosa di kompleks kuburan China di Gunung Banyak Tangen di waktu berbeda.
Baca Juga: Perkosa 3 ABG di Kuburan Cina, Indra Minum Campuran Bensin Sebelum Beraksi
"Tersangka kami jerat dengan Pasal 81 Ayat 1 Subsider Pasal 82 ayat 1 Jo. Pasal 76 e UU No. 35/2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” terang Kapolres.
Indrawan mengaku memperkosa tiga gadis belia itu karena sudah tidak bisa berpikir jernih. Dia terbiasa menenggak minuman pepsi yang dicampur dengan cairan bensin.
Minuman itu, kata dia, sudah bisa memabukkan dan membuat pikiran dia menjadi kosong.
“Dia sempat berontak, tapi saya paksa. Dia sempat nangis saat saya paksa. Saya mengancam akan memviralkan fotonya di Facebook. Bukan foto telanjang, juga bukan foto hasil editan,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Kasus Rudapaksa Keluarga Pasien di RS Hasan Sadikin, Singkap Fakta Ambiguitas Status Dokter PPDS
-
Menteri PPPA Desak Priguna Dihukum Berat: Tak Ada Satu pun Perempuan Pantas Alami Kekerasan Seksual!
-
Aksi Dokter Priguna Perkosa Keluarga Pasien Bisa Diampuni, Begini Desakan DPR ke Semua Rumah Sakit
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia
-
Detik-Detik Penemuan Granat Nanas di Sleman, Dari Almari ke Bulak Persawahan
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan