SuaraJogja.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengapresiasi penanganan kasus positif COVID-19 yang dialami puluhan santri sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sleman.
Setelah ditemukannya 41 kasus positif COVID-19 di ponpes yang dimaksud, Gugus Tugas pesantren tersebut sudah melakukan langkah-langkah yang tepat, imbuh dia.
"Blok dipisah antara yang dihuni anak reaktif seusai rapid dan sudah menjalani swab, dengan blok penghuni sehat. Positif bergejala dan asimtomatis juga dipisah bloknya," ungkap Harda di kantornya, Selasa (29/9/2020).
Harda menambahkan, tercatat ada sekitar 9 blok di ponpes tersebut. Selain pemisahan antar-santri dengan kondisi fisik berbeda, blok juga berada jauh dari masyarakat, sehingga tak menimbulkan kekhawatiran lain.
Baca Juga: Bikin Onar di Ponpes Abuya Uci, Istri Minta Sugiono Jangan Dibebaskan Dulu
Harda menyatakan, Gugus Tugas ponpes tersebut juga meyakini, pengawasan akan dilakukan secara ketat dan tak ada sembarang orang keluar masuk ponpes.
"Penanganan sudah jos, tinggal supervisi dari puskesmas. Jadi kalau 17 santri [positif dan bergejala] mau dibawa ke rumah sakit juga sudah siap. Pemkab sudah lakukan disinfeksi di bawah pantauan Dinas Kesehatan," terang Harda lagi.
Ketua Tim Gugus Penanganan COVID-19 Sleman itu mengungkapkan, kasus positif COVID-19 di ponpes yang bersangkutan diawali dengan adanya seorang santri asal Pekalongan yang tidak lapor setelah mengalami hilang kemampuan indra penciuman dan pengecapan.
"Dialami oleh anak itu sejak Agustus, tapi tidak lapor. Lalu ada santri lain merasakan gejala yang sama dan melapor ke ponpes. Setelah ada laporan, lalu semua dicek," tutur Harda.
Sebetulnya di ponpes tersebut selama ini telah diterapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, terutama saat pembelajaran tatap muka dimulai.
Baca Juga: Kasus Corona di Bali Melonjak 150 per Hari, Terbanyak Denpasar
Di ponpes yang bersangkutan, bahkan ranjang santri sudah disilang-seling untuk upaya jaga jarak antar-santri. Ia meyakini, usai ada kasus positif seperti sekarang, ponpes tersebut akan lebih disiplin lagi.
Edukasi COVID-19 perlu ditingkatkan
Di kesempatan yang sama, Harda menekankan bahwa gejala COVID-19 begitu bermacam-macam dan mengalami perubahan seiring waktu.
Bila sebelumnya gejala COVID-19 ditunjukkan dengan sesak napas, saat ini gejala penyakit itu juga dirasakan dengan hilangnya indra penciuman dan indra pengecap atau rasa.
"Tapi [santri] tidak tahu kalau itu salah satu tanda COVID-19. Berarti edukasi masyarakat harus ditingkatkan. Hanya saja juga bagaimana masyarakat berani menyampaikan. Karena begitu ada kasus demikian, Dinkes langsung jalan," papar Harda lebih lanjut.
Secara terbuka Harda menyatakan, kasus serupa tak hanya terjadi pada 41 santri ponpes yang ia sebutkan sebelumnya, melainkan masih ada pula 5 kasus positif COVID-19 di ponpes berbeda, yang sudah lebih dahulu diketahui beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menyebutkan, pada hari ini ada penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman, berjumlah 46 kasus. Sebanyak 41 di antaranya, berasal dari skrining pendidikan.
"Kalau ini bermula dari kasus positif dan kami tracing," tuturnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
BRI Insurance Komitmen Tingkatkan Inklusi Asuransi Syariah, Sasar Pesantren
-
Kebakaran Hebat Landa 14 Asrama Putri Ponpes Daerul Qolam 2, Penyebabnya karena Ini?
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
-
Kemen PPPA Kecam Kekerasan Seksual di Panti Asuhan Tangerang, 8 Anak Jadi Korban
-
Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Peringati Hari Santri 2024 di Ponpes Labusel, Ajak Tokoh dan Santri Berantas Narkoba
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya