SuaraJogja.id - Bagi sebagian masyarakat, nama bunga Telang barangkali masih dipandang sebelah mata. Bunga bernama latin Clitoria ternatea yang memiliki bentuk mirip organ luar seksual wanita itu tak jarang masih dianggap sebagai tanaman liar yang tidak bermanfaat.
Padahal menurut Danang Ari Krisnadi, warga asal Sirat RT. 3, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, bunga Telang memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Mulai dari meningkatkan imun tubuh, menurunkan kolesterol dan gula darah, mengobati asam urat, keluhan mata, dan pewarna rambut.
Melihat khasiat yang begitu banyak dari tanaman yang merambat tersebut, Danang, mulai mencari cara untuk memanfaatkan bunga itu. Dibantu oleh keluarganya di rumah, ia mulai menanam tumbuhan tersebut.
"Dulu tuh sebenarnya hanya iseng-iseng bapak mendapat bibit dari orang Sleman lalu ditanam dan ketika berbunga akhirnya dipanen tapi bingung itu mau dibuat apa. Awalnya dibuat minuman sama makanan tapi terus sudah biasa. Lalu coba dikeringkan ternyata ada yang minat, kok pesanan ada terus, akhirnya sampai sekarang," ujar Danang kepada awak media di rumahnya, Rabu (30/9/2020).
Danang menjelaskan awalnya, memang bunga yang berwarna ungu tersebut hanya diolah sebagai minuman dan makanan saja. Mulai dari teh yang langsung diseduh hingga dikeringkan menjadi teh tubruk dan pewarna makanan lain, hingga puding.
Produksi tersebut awalnya hanya digunakan untuk konsumsi rumahan keluarganya saja. Namun saat coba untuk dipasarkan ternyata respon masyarakat cukup banyak yang tertarik.
Sebelum akhirnya menyadari bahwa bunga telang itu dapat diproduksi sendiri, Danang juga sempat hanya menyetorkan saja ke pengepul. Padahal harga jual yang diminta oleh pengepul bisa jauh lebih rendah dibandingkan dengan jika dijual sendiri.
"Saya berpikir kalau bisa menanam itu menghasilkan bukan hanya mengirim stok atau setor saja ke pengepul. Lalu kita coba buat sendiri produk dan siap pakai. Harga perkilo Rp150.000 perkilo telang kering cuma kalau dijual sendiri bisa sampai Rp.500.000 perkilo yang kering," ungkapnya.
Dari situ, Danang mulai memilih untuk memproduksi bunga telang itu sendiri di rumahnya. Produk yang dibuat pun produk yang sudah siap pakai atau siap konsumsi.
Baca Juga: Fakta Pasien Covid-19 di Bantul yang Meninggal Tanpa Ada Komorbid
Terinspirasi kondisi masyarakat yang membutuhkan konsumsi sehat di masa pandemi Covid-19, maka Danang mulai mengembangkan produksinya ke berbagai produk yang lain.
"Kalau dulu hanya produksi teh tubruk, kami coba inovasi baru. Terinspirasi dari banyaknya sabun dan hand sanitizer musim pandemi jadi kamu juga mulai mengolah bunga telang ini menjadi sabun. Daripada bunga ini tidak diminati masyarakat kita ubah menjadi agar bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Danang menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada tujuh macam produk yang berhasil diciptakan oleh ia dan keluarganya. Mulai dari sabun batang, sampo, handsoap, bodywash, sirup, teh tubruk dan teh celup.
Belajar otodidak
Danang mengatakan pihaknya selama ini hanya belajar secara otodidak untuk menghasilkan setiap produknya. Namun tidak hanya itu saja, pihaknya juga beberapa kali mengikuti pelatihan pengolahan serupa.
"Kalau produk sabun sendiri kita pernah ikut pelatihan. Ditambah dengan mengambil referensi google dan youtube. Kita juga kombinasikan produk-produk serupa yang pernah diproduksi untuk menciptakan sesuatu yang paling bagus," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi