SuaraJogja.id - Sedang membersihkan ladang dari rumput liar dan dedaunan, tangan pria ini digigit ular bandotan. Akibatnya, tangan pria ini mengalami luka yang cukup parah. Tangannya bengkak, melepuh, dan berwarma hitam hingga sulit digerakkan.
Nasib tragis menimpa Wagiyo (45), warga Jatirejo, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen. Tangannya mengalami luka yang cukup parah lantaran terkena serangan ular bandotan saat sedang membersihkan ladangnya.
Dilansir Solopos.com -- jaringan Suarajogja.id, Wagiyo mulanya tengah membersihkan ladang-ladangnya dari rumput dan dedaunan. Saat beristirahat di atas bebatuan, tiba-tiba muncul ular bandotan yang dikenal memiliki bisa beracun yang tinggi.
Ular itu tiba-tiba menggigit lengan kanan Wagiyo. Spontan ia lantas mengibaskan lengannya hingga gigitan ular itu terlepas. Sambil menahan sakit, Wagiyo lalu pulang ke rumah dan menganggap semuanya baik-baik saja.
Baca Juga: Hilang Sejak 106 Tahun Lalu, Spesies Ular Emas Langka Kembali Ditemukan
Beberapa saat kemudian, dia mulai merasakan nyeri yang luar biasa pada tangan yang terkena gigitan. Setelah dibujuk oleh keluarganya, ia akhirnya bersedia dibawa ke RSUD dr Soeratno Gemolong.
Namun, Wagiyo menolak saran dokter untuk melakukan rawat inap. Pria paruh baya ini hanya ingin dirawat jalan sambil menerima sejumlah obat pereda nyeri. Sayang, obat-obat tersebut tampaknya kurang efektif.
Setelah Wagiyo meminum obat yang diberikan selama beberapa hari, rupanya obat itu tidak cukup efektif untuk menangkal racun ular. Alih-alih sembuh, dampak dari gigitan ular bandot itu justru makin mengganas.
Lengan Wagiyo menjadi bengkak, melepuh, dan menghitam seperti gosong. Ada beberapa benjolan di permukaan kulit yang berisi cairan. Kondisi itu membuat lengan kanan Wagiyo menjadi sulit digerakkan.
Sebelumnya pada Rabu (30/9/2020), sukarelawan PMI dari Sragen datang untuk menjemput Wagiyo. Mereka hendak membawanya ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Selain PMI, Pemerintah Desa Ngargosari juga datang untuk membujuknya.
Baca Juga: Hadapi Pergantian Musim, BPBD Bantul Sediakan Pos Pemantauan di Setiap Desa
“Sukarelawan datang dengan memakai APD [alat pelindung diri] level 2 sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Ambulans Rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen sudah tiba di lokasi. Namun, yang bersangkutan tetap tidak mau dibawa ke rumah sakit,” jelas Wakil Ketua PMI Sragen Suwarno, Kamis (1/10/2020).
Berita Terkait
-
Sadis! Pria Ini Melakukan Upaya Pembunuhan Menggunakan Ular Piton
-
Semakin Cuan di Tahun Ular, Intip Tips Meningkatkan Performa Kerja dengan Roller Blinds dari Decorindo Perkasa!
-
Jodoh Berdasarkan Shio di Tahun Ular Kayu, Siap Menyambut Cinta di 2025?
-
Imlek 2025 dan Era Prabowo: Pakar Feng Shui Bongkar Pengaruh Ular Kayu
-
Gratis! 35 Twibbon Imlek 2025 Tanpa Logo, Langsung Pakai untuk di Medsos
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan