SuaraJogja.id - Seniman Butet Kartaredjasa memperingati hari ulang tahun Padepokan Seni Bagong Kussudiardja PSBK). Didirikan oleh ayahnya pada 3 Oktober 1978, padepokan ini kini sudah berusia 42 tahun. Dalam momen perayaan ulang tahun padepokan, Butet mengenang ayahnya dan orang-orang yang mengawali padepokan.
Melalui akun Instagram pribadinya, @masbutet, pria berusia 58 tahun ini membagikan momen-momen pembukaan padepokan seni milik ayahnya tersebut. Tempat itu didirikan oleh ayahnya, yang kala itu berusia 50 tahun.
"Hari ini 42 tahun lalu, desa Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, yang biasanya sunyi mendadak gumregah," tulis Butet dalam keterangannya.
Butet menyampaikan bahwa dulu desa tempat padepokan itu dibangun merupakan tempat yang sepi, hingga akhirnya padepokan itu berdiri. Ada banyak tamu, seniman utamanya, yang berkunjung ke sana.
Baca Juga: Viral TKP Kecelakaan Maut di Jalan Magelang, Korban Terkapar, Mobil Hancur
Pada hari pembukaan, suasana sekitar desa itu terbilang ramai. Ada banyak tamu dari kalangan seniman dan tokoh-tokoh penting yang datang, baik dari bidang pendidikan maupun kebudayaan.
Suasana juga menjadi ramai dengan bunyi gamelan yang mengiringi tarian, umbul-umbul, serta kemeriahan lainnya. Dalam usianya yang memasuki angka 50 tahun, Bagong Kussudiardja berhasil mendirikan padepokan seni.
"Sebuah keputusan nekad. Tanpa modal harta, tanpa keahlian di bidang pedagogi," tulis Butet.
Ia menyampaikan, hanya gara-gara dua tahun sebelumnya Bagong melihat kehidupan di Pesantren Pabelan, Mungkid, Magelang dalam kesempatan syuting film 'Al-Kautsar, berhari-hari hidup di pesantren, Pak Bagong, yang merupakan seorang nasrani, berkeinginan hidup secara komunal.
Butet menyebutkan bahwa ayahnya kepincut dengan kehidupan komunal dan sistem pendidikan pesantren. Bagong terpesona dengan ketekunan santri serta kehangatan santri dan guru dalam membangun relasi -- akrab, rukun, serta penuh adab dan kesantunan.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Magelang, 4 Korban Meninggal di Tempat
Bagong ingin membangun 'pesantren' dengan fokusnya belajar seni, 70% praktik dan 30% lainnya adalah teori. Jika di pesantren dari subuh sampai malam santri belajar agama, di padepokan mereka latihan seni, mengolah seni, dan berkarya seni.
"Dan waktu terus bergulir. Tak terasa sekarang sudah usia nyaris setengah abad, 42," terang Butet.
Selanjutnya Butet menyebutkan, secara bertahap, satu per satu mereka yang mengawali Padepokan Pak Bagong, termasuk Bu Bagong, Rama Ndung, Mbak Ida, Mas Edhie, Mas Topo, Heru Kesawa Murti, Djaduk, Mas Gito, Pak Hardji, Mbak Yani, Mas Nono, Bagong Sukarjo, Pak Mardjo, Mas Handoyo, dan lain-lain, dipanggil Tuhan.
Dalam momen peringatan 42 tahun PSBKa, Butet ingin mengenang mereka yang terlibat mengawali padepokan. Saat ini tempat itu dikelola oleh Yayasan Bagong Kussudiardja, yang diketuai oleh Butet.
Melalui unggahan itu, Butet membagikan beberapa foto lama pembukaan padepokan milik ayahnya. Tidak hanya itu, ada beberapa foto hitam putih lainnya yang berisi kegiatan dan perkembangan padepokan tempo dulu, termasuk sosok ayahnya yang tengah berkegiatan di sana.
Sejak diunngah pada Sabtu (3/10/2020), foto Butet itu sudah disukai lebih dari 1.800 pengguna Instagram. Ada beberapa komentar yang ditinggalkan warganet. Mereka ikut menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk padepokan Bagong.
Berita Terkait
-
Mantan Komedian Peniru Mr. Bean Pilih Cara Sederhana Untuk Merayakan Ulang Tahun Anak
-
Beda Reza Artamevia Vs Angelina Sondakh di Ulang Tahun Geni Faruk, Ada yang Absen
-
Geni Faruk Diledek gara-gara Cuma Kasih Kado Bantal untuk Azura, padahal Banyak Manfaatnya
-
Epson Goes To School dan Donor Darah Jadi CSR PT Epson Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-24
-
Macam-Macam Kado Ulang Tahun Azura dari Ketiga Neneknya: Geni Faruk Kasih Bantal Spesial
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024