SuaraJogja.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini menjadi sorotan publik karena unggahannya di Instagram. Dalam unggahannya, ia kembali menegaskan bahwa Partai Demokrat menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Unggahan AHY tersebut kemudian diabadikan dan diunggah di Twitter oleh akun @imanlagi.
Pemilik akun @imanlagi menyertakan cuitan berbunyi, "+ 1 buat mas @AgusYuhoyono.
Cuitan yang diunggah pada Selasa (6/10/2020) ini sudah mendapatkan 1,8 ribu suka, 1 ribu retweet, dan 94 tweet kutipan.
Pada unggahan tersebut, terlihat anak pertama Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini yang sedang berdiri melihat siaran langsung Sidang Paripurna DPR RI yang membahas RUU Cipta Kerja.
AHY dalam unggahan Instagram-nya menuliskan bahwa setelah melalui pertimbangan berbagai faktor, ia selaku Ketum Partai Demokrat bersama dengan anggota partai memutuskan bahwa mereka tetap menolak RUU Cipta Kerja.
"Keputusan kami ini sudah disampaikan oleh F-PD dalam Pandangan Akhir Mini Fraksi pada Pengesahan Tingkat I di Rapat Kerja Badan Legislasi DPR RI (Sabtu, 3/10) dan kami sampaikan lagi dalam pendapat fraksi Sidang Paripurna DPR RI. Sebagai penegasan atas penolakan kami tersebut, Fraksi Partai Demokrat WALK-OUT dari Sidang Paripurna DPR RI Senin (5/10) sore ini," tulisnya.
BACA CUITANNYA DI SINI.
Ketika Sidang Paripurna DPR RI Senin kemarin, wakil dari Fraksi Demokrat, salah satunya Benny K Harman, menyatakan untuk walk out karena interupsinya saat sidang ditolak oleh pimpinan sidang.
Baca Juga: Cuti Hamil Dicabut, Ribuan Buruh Perempuan Gerudug Balai Kota Bandung
Ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada para buruh dan pekerja, karena ia bersama dengan fraksinya belum cukup suara untuk bisa memperjuangkan kepentingan rakyat.
AHY berjanji bahwa partainya akan terus memperjuangkan harapan rakyat.
Menurut dia, RUU Cipta Kerja ini tidak memiliki urgensi. Seharusnya pemerintah lebih fokus dalam menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"RUU Ciptaker juga sangat dipaksakan, berat sebelah, dan banyak pasal yang merugikan kaum buruh dan pekerja kita yang jumlahnya besar sekali," pungkas AHY.
Unggahan @agusyudhoyono yang dibagikan ke Twitter oleh akun @imanlagi ini mengundang banyak respons dari warganet. Warganet banyak yang memuji sikap suami Annisa Pohan ini. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa hal ini dilakukan AHY untuk menarik perhatian publik saja.
"Poin terakhir sangat setuju," tulis akun @dickyp3rmana.
Berita Terkait
-
Cuti Hamil Dicabut, Ribuan Buruh Perempuan Gerudug Balai Kota Bandung
-
RUU Cipta Kerja Disahkan, Muncul Gerakan #BlockJokowi di Twitter
-
UU Cipta Kerja Diketok, Ananda Badudu: Jokowi Tak Pernah di Pihak Kita
-
Front Perjuangan Rakyat: UU Cipta Kerja Lebih Kejam dari Penjajah Belanda
-
Ribuan Buruh Cianjur Gelar Aksi Mogok Kerja Tolak UU Cipta Kerja
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang