SuaraJogja.id - Tak hanya warganet di Twitter, aksi Ketua DPR Puan Maharani mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat saat rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja juga mendapat kritik pedas dari aktris Nikita Mirzani
Melalui Instagram story, Rabu (7/10/2020), pemain film Jakarta Undercover ini mengungkapkan bahwa sebagai ketua DPR, Puan telah mencederai demokrasi melalui sikapnya tersebut. Nikita Mirzani pun menanyakan alasan Puan melakukan tindakan itu.
"Kenapa ibu Puan Maharani matiin mikrofonya? Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar," tulis Nikita Mirzani di Instagram, Rabu.
Nikita Mirzani juga memberikan sindiran pedas dengan mengingatkan Puan Maharani soal Pancasila.
"Negara ini dibangun atas dasar Pancasila. Masih inget enggak Pancasila dari satu sampai kelima?" tanya sang ibu tiga anak.
Tak hanya sekedar mengingatkan, Nikita Mirzani juga mengatakan, jika Puan Maharani melupakan Pancasila, ia akan menyodorkan seseorang.
"Jangan sampai aku datangkan Tante Lala ke DPR nanti," ungkap dia.
Tante Lala diketahui adalah sosok ibu yang beberapa waktu lalu viral di media sosial. Ia memperlihatkan ekspresi geram saat sang putra, yang diajari Pancasila, tidak bisa menyebutkan dengan lengkap lima sila tersebut.
Lebih lanjut di unggahan story lain, Nikita Mirzani menunjukkan video Puan Maharani saat menekan tombol untuk mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat.
Baca Juga: Teguran Pedas Nikita Mirzani untuk Puan Maharani yang Matikan Mikrofon
Sambil melingkari tangan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini, Nikita Mirzani menuliskan, "Ibu Puan ini lho suka jail aja jarinya."
Drama mematikan mikrofon ini terjadi pada Senin (5/10/2020) saat sidang paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja. Hanya saja, potongan video tersebut baru viral sehari setelahnya.
Dalam potongan video, anggota Fraksi Partai Demokrat menyatakan pandangannya terhadap RUU Cipta Kerja, yang diprotes masyarakat. Dia menilai, RUU tersebut mengkerdilkan hak-hak buruh dan hanya menguntungkan penguasa serta pemilik modal.
Namun saat opini itu sedang dilontarkan, Puan Maharani tiba-tiba saja mematikan mikrofonnya. Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, yang duduk di samping Puan, memberikan pembelaan.
Menurut dia, keputusan itu dilakukan demi memberi ruang untuk fraksi dari partai lain untuk berbicara.
Kejadian serupa juga terulang saat anggota Fraksi Partai Demokrat lainnya hendak menginterupsi Azis Syamsuddin hingga akhirnya Demokrat memutuskan walk out.
Berita Terkait
-
Teguran Pedas Nikita Mirzani untuk Puan Maharani yang Matikan Mikrofon
-
Penjelasan Fadli Zon Soal Mik Dimatikan Bikin Pimpinan DPR Makin Bengep
-
Tengku Ejek Mik Mati: Ada yang Muka Manis, Tangan Gratil, Tiba-tiba Tung!
-
Rentetan Kontroversi Puan Maharani hingga Dilaporkan ke Polisi
-
Viral Puan Maharani Berzodiak Virgo, Ternyata Dikenal Paling Perfeksionis
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas