Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 07 Oktober 2020 | 16:45 WIB
Ketua BEM Universitas Indonesia, Manik Marganamahendra (kiri) dan Ketua BEM FISIP UI, Thierry Ramadhan (kanan), menunjukkan nota kesepahaman antara massa yang diwakili mahasiswa dan sekretaris jenderal DPR, Kamis (19-9-2019). [Antara/Abdu Faisal]

SuaraJogja.id - Manik Marganamahendra atau yang kerap dipanggil Manik, beberapa waktu lalu viral di media sosial Twitter karena unggahannya di akun Instagram pribadinya @marganamahendra. Saat itu ia turut menyuarakan pendapatnya mengenai janganlah pernah takut untuk beropini, berbicara, dan menolak kebijakan dari pemerintah yang dirasa menciderai proses demokrasi.

Kembali viralnya mantan ketua BEM UI ini karena ada seseorang dengan akun Twitter @ordinnary yang mengunggah dua foto captures Instagram Story dari Manik pada Selasa (6/10/2020) pukul 11.04 WIB.
Unggahan akun @ordinnary tersebut sudah mendapatkan 15,3 ribu suka, 4 ribu retweet, dan 101 tweet kutipan.

Pada cuitannya tersebut, ia menuliskan caption, "so far aku termotivasi sama a manik yang gaperna berhenti bersuara," tulisnya.

Dalam cuitannya itu, ia mengunggah dua foto captures Instagram Story milik Manik Marganamahendra.

Baca Juga: Pelanggar Protokol di DIY Meroket, 90 Persen Merupakan Warga Luar Jogja

Pada foto pertama berisi gambar full hitam yang bertuliskan pendapat dari Manik yang mana publik tidak boleh takut untuk berbicara dan menolak suatu yang bersimpangan dengan yang seharusnya (dalam lingkup politik).

"'Takut ah menyampaikan pendapat terkait Omnibus Law Ciptaker, politis banget,' 'Takut ah dukung copot Menkes Terawan,jabatan gitu, politis banget'," tulis Manik dalam Instagram Story-nya.

Ia kemudian menerangkan, jika berpolitik merupakan sebuah keniscayaan. Setiap sikap kita adalah sikap yang politis.

Ia juga mengatakan bahwa politik bukanlah hal yang jauh dari kita, politik dekat dengan kita semua. Tidak hanya milik para pejabat publik tapi semua bagian masyarakat.

Manik juga menambahkan, "Itulah dia pentingnya untuk berbicara dan menolak: 'Anak Muda gak boleh politik-politikan', 'Mahasiswa adalah penyumbang lidah rakyat dengan pemerintah, mahasiswa harus netral!'," tutur mantan anggota Paskibraka tersebut.

Baca Juga: 70 Lebih ASN Dishub DIY Ikuti Tes Swab Usai 8 Pegawainya Positif Covid-19

Di akhir tulisannya yang diunggah di Instagram Story tersebut ia menegaskan bahwa politik adalah milik semua, netral bukanlah sebuah jawaban, berpihaklah.

"Politik adalah milik kita! Netral bukan jawaban! BERPIHAKLAH! Lalu pada siapa kita berpihak? Tanya nuranimu! Ia lebih berani dari polisi yang menahan massa aksi untuk berdemonstrasi," pungkas Manik.

Kemudian pada foto kedua Instagram Story @marganamahendra, ia menuliskan pernyataannya mengenai suara rakyat yang tidak didengar lagi oleh para wakil rakyat, rakyat sudah tidak memiliki ruang yang terdengar di Senayan.

"Pro kontra memang pasti ada, tapi bagi saya: yang juga telah dicederai adalah proses demokrasi. Ruang mendengarkan suara rakyat seolah tidak ada di Senayan. Suara itu dipinggirkan ibarat angin lalu. Tapi ingatkah kita pada masa begitu panjang baliho dengan foto narsis mereka di pinggir jalan?," tulis Manik.

Pada akhir tulisannya di Instagram Story miliknya, ia pun menuliskan bahwa ia tidak pernah menyesal karena pernah menyerukan seruan 'Dewan Penkhianat Rakyat' di depan wajah mereka secara langsung.

Cuitan mengenai captures Insta-Story milik mantan Ketua BEM UI 2019 ini mengundang banyak respon dari warganet. Mereka memuji statement dari Manik yang dirasa sangat logis.

"statementnya manik tuh selalu logis dan memotivasi dan menurut gue dibanding fathur. bukannya gue mau membandingkan. kelihatan aja mana yang bener2 besua dan berkontribusi untuk khalayak banyak mana yang emang cuman berpendapat biasa langsung tenar," tulis akun @cecew88.

"Sama, dari dulu masih sama bang manik marganamahendra, dia tetep komitmen, gakayak yang satu lagi reformasi dishoooopppppeeee wkwk," kata akun @PjtDimas.

Selain itu, akun @pekochic juga turut berkomentar, "kak manik emang beda sih dia bukan type yg banyak opini kesnaa kesini tapi dia tuh to the point tapi caranya halus gtu trs dia tuh rendah diri sih kaya gamau banggain dirinya".


Reporter: Dita Alvinasari

Load More