SuaraJogja.id - Manik Marganamahendra atau yang kerap dipanggil Manik, beberapa waktu lalu viral di media sosial Twitter karena unggahannya di akun Instagram pribadinya @marganamahendra. Saat itu ia turut menyuarakan pendapatnya mengenai janganlah pernah takut untuk beropini, berbicara, dan menolak kebijakan dari pemerintah yang dirasa menciderai proses demokrasi.
Kembali viralnya mantan ketua BEM UI ini karena ada seseorang dengan akun Twitter @ordinnary yang mengunggah dua foto captures Instagram Story dari Manik pada Selasa (6/10/2020) pukul 11.04 WIB.
Unggahan akun @ordinnary tersebut sudah mendapatkan 15,3 ribu suka, 4 ribu retweet, dan 101 tweet kutipan.
Pada cuitannya tersebut, ia menuliskan caption, "so far aku termotivasi sama a manik yang gaperna berhenti bersuara," tulisnya.
Dalam cuitannya itu, ia mengunggah dua foto captures Instagram Story milik Manik Marganamahendra.
Pada foto pertama berisi gambar full hitam yang bertuliskan pendapat dari Manik yang mana publik tidak boleh takut untuk berbicara dan menolak suatu yang bersimpangan dengan yang seharusnya (dalam lingkup politik).
"'Takut ah menyampaikan pendapat terkait Omnibus Law Ciptaker, politis banget,' 'Takut ah dukung copot Menkes Terawan,jabatan gitu, politis banget'," tulis Manik dalam Instagram Story-nya.
Ia kemudian menerangkan, jika berpolitik merupakan sebuah keniscayaan. Setiap sikap kita adalah sikap yang politis.
Ia juga mengatakan bahwa politik bukanlah hal yang jauh dari kita, politik dekat dengan kita semua. Tidak hanya milik para pejabat publik tapi semua bagian masyarakat.
Manik juga menambahkan, "Itulah dia pentingnya untuk berbicara dan menolak: 'Anak Muda gak boleh politik-politikan', 'Mahasiswa adalah penyumbang lidah rakyat dengan pemerintah, mahasiswa harus netral!'," tutur mantan anggota Paskibraka tersebut.
Baca Juga: Pelanggar Protokol di DIY Meroket, 90 Persen Merupakan Warga Luar Jogja
Di akhir tulisannya yang diunggah di Instagram Story tersebut ia menegaskan bahwa politik adalah milik semua, netral bukanlah sebuah jawaban, berpihaklah.
"Politik adalah milik kita! Netral bukan jawaban! BERPIHAKLAH! Lalu pada siapa kita berpihak? Tanya nuranimu! Ia lebih berani dari polisi yang menahan massa aksi untuk berdemonstrasi," pungkas Manik.
Kemudian pada foto kedua Instagram Story @marganamahendra, ia menuliskan pernyataannya mengenai suara rakyat yang tidak didengar lagi oleh para wakil rakyat, rakyat sudah tidak memiliki ruang yang terdengar di Senayan.
"Pro kontra memang pasti ada, tapi bagi saya: yang juga telah dicederai adalah proses demokrasi. Ruang mendengarkan suara rakyat seolah tidak ada di Senayan. Suara itu dipinggirkan ibarat angin lalu. Tapi ingatkah kita pada masa begitu panjang baliho dengan foto narsis mereka di pinggir jalan?," tulis Manik.
Pada akhir tulisannya di Instagram Story miliknya, ia pun menuliskan bahwa ia tidak pernah menyesal karena pernah menyerukan seruan 'Dewan Penkhianat Rakyat' di depan wajah mereka secara langsung.
Cuitan mengenai captures Insta-Story milik mantan Ketua BEM UI 2019 ini mengundang banyak respon dari warganet. Mereka memuji statement dari Manik yang dirasa sangat logis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi