"Program ini memang tidak terlalu terlihat, tetapi berkontribusi besar. Keterlibatan pokmas ini sebagai jalan awal bagi proses asimilasi dan dukungan terkait reintegrasi para warga binaan agar lebih bisa berbaur di masyarakat," kata Ayu saat berkunjung ke Bantul.
Senada, Direktur Hukum dan Regulasi Bappenas Prahesti Pandanwangi menuturkan, program pelatihan ini diproyeksikan dapat menjadi bagian dari proses reintegrasi yang disambungkan dengan pembinaan, jadi tidak hanya dari dalam lingkungan lapas saja pembinaan dilakukan, tapi akan dilanjutkan atau ditajamkan kembali dengan pelatihan ketrampilan itu.
"Program ini sangat penting untuk proses reintergrasi kembali ke masyarakat. Intinya kita bantu teman-teman kita yang berhadapan dengan hukum. Jadi nanti kedepan sebagaimana konsep permasyarakatan, saat keluar ya jadi orang yang baru dan punya ketrampilan," kata Prahesti.
Prahesti tidak lupa mengapresiasi program ini dan terus mendorong setiap pihak agar dapat menjadi percontohan secara nasional.
Menurutnya, tidak hanya akan menyasar warga binaan saja, tapi program ini juga membantu pengurangan napi, khususnya yang terlibat hukuman ringan.
Ia berharap, kehadiran pokmas sebagai tangan kanan pemerintah kepada wargaa binaan bisa menjadikan masyarakat lebih terbuka terhadap para mantan napi. Selain itu juga, peningkatan kepercayaan diri juga diperlukan para napi untuk berbaur dengan masyarakat kembali.
"Kalau kita lihat sekarang kapasitas lapas se-Indonesia mencapai 130 ribu orang padahal yang masuk sudah mencapai 230 ribu orang. Dengan program ini diharapkan tingkat hunian lapas akan turun secara signifikan," tegasnya.
Di sisi lain, pendamping program, Suryanto, mengutarakan bahwa antusiasme dari warga binaan yang mengikuti pelatihan sudah sangat baik. Pihaknya tidak akan lelah untuk terus berusaha semaksimal mungkin dalam membantu warga binaan menyelesaikan program pelatihan tersebut.
"Antusiasmenya sangat baik, kalau untuk praktik, mereka diminta mengikuti tujuh kali pertemuan. Setiap tahapan kami evaluasi untuk melihat hasil dan kesiapan mereka bergaul ke masyarakat," katanya.
Baca Juga: Perwira Polisi Siksa 4 Narapidana Pakai Lagu "Baby Shark" Sampai Stress
Berita Terkait
-
Perwira Polisi Siksa 4 Narapidana Pakai Lagu "Baby Shark" Sampai Stress
-
Paksa Napi Dengarkan Lagu Baby Shark Berulang Kali, 2 Polisi Didakwa
-
Napi dan Sipir Penjara Positif Corona Naik Tajam di Malaysia
-
Jadi Klaster Baru, Sudah 44 Napi Lapas Perempuan Pekanbaru Kena Covid-19
-
Napi Asal China Kabur, 5 Petinggi Lapas Tangerang Dinonaktifkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas