Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 07:15 WIB
Pelatihan warga binaan menanam pohon dan membuat keripik pisang oleh Kelompok Wanita Tani Sukamaju di Dusun Palihan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Rabu (14/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Program ini memang tidak terlalu terlihat, tetapi berkontribusi besar. Keterlibatan pokmas ini sebagai jalan awal bagi proses asimilasi dan dukungan terkait reintegrasi para warga binaan agar lebih bisa berbaur di masyarakat," kata Ayu saat berkunjung ke Bantul.

Senada, Direktur Hukum dan Regulasi Bappenas Prahesti Pandanwangi menuturkan, program pelatihan ini diproyeksikan dapat menjadi bagian dari proses reintegrasi yang disambungkan dengan pembinaan, jadi tidak hanya dari dalam lingkungan lapas saja pembinaan dilakukan, tapi akan dilanjutkan atau ditajamkan kembali dengan pelatihan ketrampilan itu.

"Program ini sangat penting untuk proses reintergrasi kembali ke masyarakat. Intinya kita bantu teman-teman kita yang berhadapan dengan hukum. Jadi nanti kedepan sebagaimana konsep permasyarakatan, saat keluar ya jadi orang yang baru dan punya ketrampilan," kata Prahesti.

Prahesti tidak lupa mengapresiasi program ini dan terus mendorong setiap pihak agar dapat menjadi percontohan secara nasional.

Baca Juga: Perwira Polisi Siksa 4 Narapidana Pakai Lagu "Baby Shark" Sampai Stress

Menurutnya, tidak hanya akan menyasar warga binaan saja, tapi program ini juga membantu pengurangan napi, khususnya yang terlibat hukuman ringan.

Ia berharap, kehadiran pokmas sebagai tangan kanan pemerintah kepada wargaa binaan bisa menjadikan masyarakat lebih terbuka terhadap para mantan napi. Selain itu juga, peningkatan kepercayaan diri juga diperlukan para napi untuk berbaur dengan masyarakat kembali.

"Kalau kita lihat sekarang kapasitas lapas se-Indonesia mencapai 130 ribu orang padahal yang masuk sudah mencapai 230 ribu orang. Dengan program ini diharapkan tingkat hunian lapas akan turun secara signifikan," tegasnya.

Di sisi lain, pendamping program, Suryanto, mengutarakan bahwa antusiasme dari warga binaan yang mengikuti pelatihan sudah sangat baik. Pihaknya tidak akan lelah untuk terus berusaha semaksimal mungkin dalam membantu warga binaan menyelesaikan program pelatihan tersebut.

"Antusiasmenya sangat baik, kalau untuk praktik, mereka diminta mengikuti tujuh kali pertemuan. Setiap tahapan kami evaluasi untuk melihat hasil dan kesiapan mereka bergaul ke masyarakat," katanya.

Baca Juga: Paksa Napi Dengarkan Lagu Baby Shark Berulang Kali, 2 Polisi Didakwa

Load More