SuaraJogja.id - Ancaman kesehatan menjadi salah satu hal yang paling dipikirkan dalam kondisi pandemi Covid-19. Namun selain itu, bayang-bayang kemacetan ekonomi juga tak luput dirasakan.
Pelaku usaha di berbagai daerah harus memutar otak lebih keras daripada biasanya demi bisa bertahan pada kondisi pandemi yang tak berkesudahan ini. Pelaku usaha di Kabupaten Bantul menjadi salah satu kelompok masyarakat yang terdampak.
Merespons keluhan berbagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, Camat Banguntapan Fauzan Muarrifin tergerak untuk memberikan dukungan. Bukan berupa materi, suntikan dana modal atau yang lain, melainkan ia membuka sebuah ruang untuk para pelaku usaha di Banguntapan.
Bertajuk Pasar Barter Cash On Delivery (COD), Fauzan memfasilitasi para pelaku usaha di Banguntapan sebuah ruang untuk menjajakan dagangan yang mereka punya. Namun bedanya, transaksi tidak hanya bisa digunakan menggunakan pembayaran uang saja tapi para pelaku usaha atau pedagang juga bisa berturak dagangan dengan pedagang lain.
Baca Juga: Kini Ibu Bisa Usaha Sampingan Jual Air Galon Mineral, Simak Tahapannya
"Banyak pelaku usaha yang tidak hanya menurun omzetnya tapi bahkan banyak yang berhenti total. Lalu berawal dari grup WhatsApp para pelaku usaha, di situ mereka menawarkan apa yang mereka punya. Nah daripada tidak jelas COD dimana, kita fasilitasi dengan pasar COD ini setiap hari kamis," kata Fauzan kepada awak media, Kamis (15/10/2020).
Fauzan menuturkan bahwa sebenarnya pelaku usaha yang ingin ikut dalam pasar COD ini sangat banyak. Namun mengingat kondisi pandemi Covid-19, pihaknya masih membatasi setiap minggunya hanya 30 pedagang saja.
Lalu untuk memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha yang tidak kebagian tempat di situ. Pihaknya lantas mereplikasi metode serupa untuk diterapkan di masing-masing desa.
"Sudah ada dua titik, pertama di Jambidan tiap Sabtu dan Minggu sore lalu kedua di Jagalan tiap Minggu pagi. Saat ini kita juga merintis yang di Singosaren, tepatnya di Bokong Semar," ucapnya.
Harapannya di semua desa memiliki pasar semacam ini juga. Hal itu agar dapat mengurangi kerumunan dan semua pelaku usaha yang ingin berjualan bisa terakomodir. Pasalnya pelaku usaha di Banguntapan sendiri saja, kata Fauzan tercatat ada 2.000 lebih.
Baca Juga: Survei: 23 Persen Remaja Alami Stres Karena Belajar Daring
"Jadi prinsipnya, karena sudah memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus sehat tapi juga tidak boleh lapar," tegasnya.
Berita Terkait
-
Jaksa Agung Bicara Soal Grup WA 'Orang-orang Senang' Berisi Para Tersangka Kasus Pertamina
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan