"Dan ternyata produk dari PT Out of Asia ini merupakan produk nusantara bukan hanya produk dari perajin yang ada di Jogja saja tapi dari daerah lain juga. Hal ini membuat peran PT Out of Asia sebagai konsolidator menjadi sangat penting. Sehingga nanti pemberian hal-hal yang berkaitan dengan para perajin itu harus terus dilakukan supaya dapat memenuhi kualitas yang diinginkan oleh buyer," paparnya.
Sementara itu Presiden Direktur PT Out of Asia, Handaka Santosa, membenarkan bahwa tahun ini meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 pihaknya masih mendapat kenaikan nilai ekspor hingga dua kali lipat.
Sementara itu untuk bulan Oktober ini saja sudah tercatat sebanyak 59 kontainer yang diluncurkan untuk ekspor.
"Hal ini menjadi sangat penting tapi lantas bukan hanya mempertahankan prestasi 2020 saja tapi kalau bisa hingga di tahun 2021," kata Handaka.
Baca Juga: Kerajinan Tangan Unik dari Limbah Kepiting di Kutai Kartanegara
Handaka, menyampaikan setidaknya ada 30.000 perajin yang terkumpul dari berbagai daerah. Dari jumlah itu hampir 50 persen merupakan perajin asal Kabupaten Bantul.
Ditegaskan Handaka, pihaknya akan terus melakukan pembinaan bagi para perajin guna menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Bahkan pembinaan itu telah dilakukan kepada komunitas perjain yang ada di wilayah masing-masing. Menurutnya hal itu penting untuk tetap meningkatkan dan menggali potensi yang ada di wilayah masing-masing.
"Kita membina komunitas perajin sehingga dapat berkreasi di tempat tinggalnya dan berpenghasilan. Selain itu kita juga mendapat arahan sekaligus dukungan dari Kementerian Perdagangan bahwa saat ini kita seharusnya bukan lagi hanya mencari pangsa pasar tapi merebut pasar baru di berbagai negara," tuturnya.
Senada, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, mengatakan Bantul menjadi salah satu wilayah yang telah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif pada tahun 2017 silam.
Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Pakai Semua Instrumen Pulihkan Ekonomi dari Covid-19
Penetapan itu bukan tanpa alasan, sebab melihat data di lapangan warga Bantul dinilai punya keahlian lebih dibandingkan dengan daerah lain.
Berita Terkait
-
Ekspor Bisa Turun dan Berujung Badai PHK, Hanif Dhakiri: Tarif AS Alarm Serius, Pemerintah Harus...
-
Deadline Relaksasi Pajak dan Pelaporan SPT Semakin Dekat, Dirjen Pajak Tak Terbitkan STP
-
Dirjen Pajak Suryo Utomo Rangkap Jabatan Dua BUMN, Gajinya Capai Miliaran?
-
Wadah Makan Bergizi Gratis Didominasi Produk Impor China, Prabowo Minta Stop: Suruh Bikin Lokal
-
Presiden Prabowo Instruksikan Deregulasi untuk Industri Padat Karya
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini