Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Hadi Mulyono
Senin, 19 Oktober 2020 | 12:27 WIB
[Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraJogja.id - Ketua Umum Persaudara Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyoroti kata 'revolusi' yang disebutkan bakal dipimpin Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sepulangnya dari Indonesia.

Pernyataan Slamet tersebut ia sampaikan dalam kanal YouTube Front TV yang diberi judul "KEPULANGAN IB HRS KE TANAH AIR", Minggu (18/10/2020).

"Kembalinya insyaAllah akan memimpin bangsa Indonesia untuk revolusi, untuk memperjuangkan dalam rangka menyelamatkan Indonesia," imbuh Slamet.

Adapun revolusi yang membuat geger publik ini, Slamet menambahkan, kata 'revolusi' mampu membuat gentar hingga membuat istana bergoyang-goyang.

Baca Juga: Jelang Setahun Presiden Jokowi, Rizieq Shihab Beri Seruan Gelar Aksi?

"Padahal kalimat revolusi itu sudah sering diucapkan, bahkan Pak Jokowi sendiri jargonnya revolusi mental. Anehnya ketika yang mengumumkan orang lain jadi sesuatu yang menggetarkan," kata dia.

Selain itu, revolusi yang dimaksud adalah melawan kedzaliman yang sudah akut di Indonesia secara damai untuk menuju bangsa yang berakhlakul karimah.

Obrolan Ketua Umum PA 212 tentang kepulangan Habib Rizieq. (YouTube/Front TV)

Slamet Maarif belum bisa memastikan kapan Habib Rizieq akan pulang ke Indonesia dari Arab Saudi. Namun, Slamet yakin pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu pasti kembali ke tanah air dan bakal mengumumkan langsung kepulangannya.

Ia berharap, Habib Rizieq segera pulang dan bisa menghadiri dalam Reuni 212 Desember nanti.

Ketua Umum PA 212 tersebut menegaskan bahwa Habib Rizieq tidak dicekal oleh Arab Saudi serta izin overstaynya juga sudah dicabut.

Baca Juga: 3 Kabar Terbaru Habib Rizieq, Pimpin Revolusi sampai Dokumen Rahasia

“Cekal dicabut, denda overstay sudah dibereskan. Begitu tiket nanti didapatkan, maka Imam Besar Habib Rizieq yang umumkan sendiri kapan pulangnya,” ujar Slamet.

Slamet mengungkapkan, Habib Rizieq sebenarnya sudah berulang kali ingin pulang tapi selalu saja ada masalah yang menghambatnya seperti cekalan dari pemerintah Arab Saudi.

Akan tetapi, Habib Rizieq tidak patah semangat dan terbukti selama 3,5 tahun, pemimpin FPI itu melakukan pendekatan dan tabayun kepada pemerintah Arab Saudi.

Sampai pada akhirnya, ada sebuah klarifikasi dari Habib Rizieq mampu membuat Arab Saudi mencabut pencekalan dan denda yang bersangkutan.

“Setelah 3,5 tahun dijelaskan, bahwa itu fitnah, tabayun, akhirnya terbukti tak ada urusan apapun termasuk hukum di Indonesia,” lanjutnya.

Hingga artikel ini dibuat, video tersebut telah mendapat beragam respons dari warganet yang berharap Habib Rizieq bisa segera pulang.

Sebelumnya, dilansir dari hops.id -- jaringan Suara.com, Dubes Agus Maftuh menyatakan Habib Rizieq belum bisa pulang karena masih tercatat sebagai pelanggar visa kunjungan karena overstay dalam sistem keimigrasian Arab Saudi.

Video selengkapnya di sini.

Load More