Scroll untuk membaca artikel
Angga Roni Priambodo | Cesar Uji Tawakal
Senin, 19 Oktober 2020 | 16:12 WIB
Penyuluhan protokol kopdar dan touring di ultah ISC DIY. (Youtube/isc diy)

SuaraJogja.id - Indonesian Starlet Club  (ISC) chapter Yogyakarta baru-baru ini sempat merayakan ulang tahun komunitasnya dengan cara yang unik.

Perayaan di masa pandemi Covid-19 tersebut dilakukan komunitas ISC chapter Yogyakarta dengan cara utama berupa camping di Candi Banyunibo, Kecamatan Prambanan, Yogyakarta 17-18 Oktober lalu.

Adanya pandemi virus corona tak lantas membuat acara tersebut terisolasi dari komunitas pemilik Starlet dari daerah lain. Komunitas ISC Yogyakarta  juga turut mengundang komunitas lain via online.

Tak cuma itu, mereka juga bagi-bagi bansos serta melakukan penyuluhan protokol kopdar komunitas otomotif.

Baca Juga: Meski Pandemi, Damai Land Berencana Ekspansi ke Yogyakarta

Penyampaian protokol tersebut disampaikan oleh Winarko Hendriyantoro selaku wakil Korlantas Polri yang hadir dalam acara tersebut via teleconference.

"Ini adalah tantangan dan solusi bagi pencinta otomotif pada Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dari aspek ketertiban lalu lintas dan protokol kesehatan," ucapnya.

Penyuluhan protokol kopdar dan touring di ultah ISC DIY. (Youtube/isc diy)

"Dalam penekanan touring dan kopdar di masa pandemi, kami berharap pencinta otomotif menaati aturan dari pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.

"Jika ingin touring, batasi anggota hingga maksimal 50 orang. Kita juga harus jaga kebersihan dengan menyemprot disinfektan sebelum naik kendaraan," lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa peserta touring harus dipastikan negatif covid-19 sebelum ikut acara.

Baca Juga: Siswi Ngeluh Belajar Online Bunuh Diri, Pemerintah: di Masa Normal juga Ada

"Cek suhu badan dan rapid tes dengan hasil negatif sebelum melaksanakan touring," tuturnya.

"Touring diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti pemberian bansos pada masyarakat yang membutuhkan. Apabila melaksanakan kopdar, diupayakan menggunakan media online," terangnya.

"Jangan sampai kita menyebabkan adanya klaster baru," kata Winarko.

Load More