SuaraJogja.id - Kementerian Agama (Kemenag) Sleman menyebut, penularan COVID-19 yang menimpa para santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Moyudan, Sleman disebabkan karena penerapan protokol kesehatan yang tidak disiplin.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Kantor Kemenag Sleman, Sa'ban Nuroni kala dihubungi pada Selasa (20/10/2020). Sa'ban menambahkan, keterangan itu ia ketahui berdasarkan informasi yang didapatkan dari pengelola ponpes.
"Kami masih harus bertemu pengurus ponpes, untuk mengetahui lebih mendetail protokol kesehatan yang mana yang dinilai kurang disiplin. Tapi biasanya memang gitu, protokolnya kurang ditaati," ujarnya.
Selain mengetahui pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi, pertemuan itu termasuk mencari data perihal ada tidaknya santri yang baru datang dari luar kota, saat pembelajaran tatap muka dimulai.
Sa'ban memperkirakan, ponpes di Moyudan tersebut sudah mulai pembelajaran tatap muka pada sekitar Agustus.
"Kami mengetahui adanya kasus COVID-19 ini dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Jadi alurnya, Gugus Tugas pontren berkoordinasi dengan Gugus Tugas Dinkes Sleman, dalam hal ini Puskesmas setempat," ungkap Sa'ban.
Ia melanjutkan, dengan adanya penularan COVID-19 di sejumlah ponpes, sedianya dalam waktu dekat pihaknya bersama Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Sleman, akan menggelar monitoring sekaligus inspeksi mendadak ke ponpes-ponpes di Sleman, yang telah mendapatkan rekomendasi pembelajaran tatap muka.
Inspeksi mendadak itu, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tiap ponpes menerapkan protokol kesehatan mereka.
"Waktu pelaksanaan sidak akan dikoordinasikan bersama Dinkes terlebih dahulu," ucapnya.
Baca Juga: Liga 1 Tidak Jelas, PSS Sleman Pilih Liburkan Pemainnya
Sebelumnya diketahui, pada Senin (19/10/2020) muncul kasus COVID-19 baru, terjadi pada santri sebuah ponpes di Kapanewon Moyudan. Dinkes Sleman langsung melakukan tracing.
Koordinator Data COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Wirdasari Hasibuan menyebutkan, sasaran tracing adalah kontak erat dari para santri, yang berada di ponpes. Diikuti tracing kepada keluarga santri.
Dari tracing yang digelar Dinkes terhadap penularan COVID-19 di ponpes wilayah Moyudan, diketahui ada delapan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Data terhitung hingga Senin (19/10/2020)," kata dia.
Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, sejak muncul kasus di ponpes, Dinkes terus koordinasi dengan Kemenag dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Sleman, untuk meningkatkan pengetatan protokol kesehatan di ponpes.
Untuk sementara ini, Dinkes Sleman memutuskan untuk belum menindaklanjuti lagi pengajuan ponpes atas rekomendasi pembelajaran tatap muka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama