SuaraJogja.id - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pengakuan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dikritik anak cucunya soal Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.
Rocky menilai bagus saja Luhut dikritik cucunya soal sosialisasi Omnibus Law. Namun, bagi Rocky, masalah Omnibus Law ini lebih dari sekadar sosialisasi. Substansi Omnibus Law ini lebih penting.
“Bagi aktivis buruh, mahasiswa bukan itu (sosialiassi) masalahnya. Bagi mahasiswa, buruh, aktivis, pakar hukum itu bukan soal sosialisasi tapi persoalannya substansinya. Nggak penting bungkusnya tapi isinya,” kritik Rocky di kanal Youtubenya seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (26/10/2020).
Rocky pun mengibaratkan sesuatu yang buruk dipoles sebaik apapun tetaplah hal buruk. Khusus untuk Omnibus Law ini, Rocky menilai substansinya buruk, dinamai apapun tetap buruk bagi masyarakat.
“Bunga mawar diberi nama apun ya tetap wangi. Sedangkan Bunga bangkai diberi nama mawar pun tetap bau busuk. Mau dinamai UU Cipta Kerja atau UU Akal-akalan Istana nggak jadi soal, yang penting isinya. Barangnya itu. Kadang kala itu kita anggap nama bagus bisa menutupi isinya,” ujarnya memberikan perumpamaan nyelekit.
Rocky mengatakan upaya pemerintah untuk member nama baik Omnibus Law dengan UU Cipta Kerja nyatanya tetap tak bisa menyembunyikan bau busuk substansi regulasi tersebut.
“Namanya dulu kan UU Cilaka jadi Cipta kerja, tapi isinya kan tetap barang busuk, barang yang sudah diulas pakar akademisi. Kalau soal sekadar sosialisasi, mereka para pakar ini mengulas bendanya, isinya, materinya bukan sosialisasinya, yang memang substansinya buruk,” jelasnya.
Rocky Gerung menganalogikan Omnibus Law ini sama dengan bunga bangkai yang bernama latin Amorphophallus titanum. Namanya terkesan bagus, namun tetap bunga tersebut bau busuk.
“Bunga bangkai itu namanya Amorphophallus titanum padahal itu bunga bangkai, itu sama Cipta Kerja diganti dengan sosialiasinya yang indah ya baunya seperti Amorphophallus. Amorphe itu cacat bentuk, sama (Cipta Kerja) dari awal ini sudah cacat. Itu soalnya,” tutur Rocky.
Baca Juga: Gelombang Kedua Pandemi Corona, Harga Minyak Anjlok 2 Persen
Dalam diskusi daring yang diunggah akun YouTube Lemhanas RI pada Jumat pekan lalu, Luhut mengungkapkan dapat kritik dari cucu dan anaknya soal Omnibus Law.
Anak cucunya melihat ada kekurangan pemerintah dalam Omnibus Law. Luhut mengakui kekurangan dalam Omnibus Law ini adalah masalah sosialisasi.
“Saya juga dikritik sama anak, sama cucu saya, paling kecil di collage, dia bilang ‘opung ini kurang sosialisasi’, dia bilang gitu, dia ngajari saya, ‘siapin satu website orang bisa melihat’. Itu memang kekurangan pemerintah kami akan perbaiki,” ujar Luhut.
Setelah dikritik cucunya, Luhut mengungkapkan empat menteri koordinator berkumpul dan sepakat membuat satu website khusus Omnibus Law.
Berita Terkait
-
Gelombang Kedua Pandemi Corona, Harga Minyak Anjlok 2 Persen
-
Pasal 46 UU Ciptaker Dihapus Gegara Salah Ketik, HNW: OMG, Makin Ruwet!
-
Demo Tolak Omnibus Law akan Digelar Lagi, Berikut Tuntutan Aliansi Mahakam!
-
Pabrik Mobil di RI Tutup, Rizal Ramli: Bukannya Ada UU Ciptaker, Kok Kabur?
-
Banyak Versi Omnibus Law UU Cipta Kerja, Airlangga: Beda Kertas dan Font
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi