Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 26 Oktober 2020 | 13:39 WIB
Ilustrasi perempuan kena skoliosis [shutterstock]

Kemudian untuk sudut 20 - 45/50 derajat, pengobatannya melalui penggunaan korset (jika pasien masih dalam masa perkembangan), namun jika sudah melewati masa pertumbuhan, tindakan yang bisa dilakukan adalah sama seperti golongan pertama.

"Utk sudut 20 - 45/50 derajat ,biasanya golongan ini nih yg serimg bergejala, sering pegel, sering capek,gampant lelah,gampang sakit. Dari segi kosmetik pun lebih nampak bengkoknya. Pengobatannya pakai korset HANYA JIKA anak ini MASIH DALAM MASA PERKEMBANGAN/masi tambah tinggi. Kalo anak /mbaknya sudah lewat masa pertumbuhan, TIDAK PERLU PAKAI KORSET , pengobatannya masuk ke golongan pertama tadi, olahraga dsbnya. kenapa ga pake korset?karena gada gunanya. buang2 waktu dan tenaga. Korset berfungsi mencegah bertambah parah, BUKAN MELURUSKAN punggung," jelasnya.

Terakhir, untuk golongan ketiga memerlukan tindakan operasi, karena bengkoknya sudah nampak jelas, bisa bertambah parah, semakin bengkok semakin sulit operasinya, dan dapat mengalami rasa sakit yang mengganggu napas dan saraf.

Unggahan dari akun Twitter @asaibrahim ini pun menuai berbagai komentar dari warganet.

Baca Juga: Gaet Dukungan Tukang Becak, Halim Keliling Bantul Naik Becak

"Akuuu scolio survivor dok, operasi tahun 2012. Keluar-keluar rumah sakit tiba-tiba nambah tinggi 7 cm jadi 170," tulis akun @Amorrita.

"Terima kasih sudah bahas ttg scoliosis dok.. Sy penderita scoliosis.. Usia 34th, terakhir cek 2014, kalo tdk salah udah 18-20 derajat bengkoknya.. Kerasa gampang capek klo gedong anak.. Tiap tahun pasti nambah y bengkoknya dok?? :(," ujar akun @novi_ijoe.

"Posisi badan yg bikin skoliosis itu sebenernya nyaman bgt dan sering dilakuin tanpa sadar dan jadi keterusan deh," kata akun @pemetikTomat.

Reporter: Dita Alvinasari

Baca Juga: Ketahuan Bawaslu, ASN Pemkab Bantul Unggah Status Tak Netral di Medsos

Load More