SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengadakan acara peringatan 10 tahun erupsi besar Gunung Merapi. Berlangsung di tengah pandemi BPPTKG ajak masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan baik untuk bencana gunung api maupun wabah corona.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menyampaikan, dalam hal mitigasi Gunung Merapi, BBPTKG melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya adalah penelitian, pemantauan aktivitas, peringatan dini serta sosialiasasi dan edukasi.
"Seperti kita ketahui Gunung Merapi merupakan gunung api aktif dengan tingkat populasi pada kawasan rawan bencana yang cukup tinggi," ujar Eko.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010, hingga saat ini masih meninggalkan jejak. Tidak hanya menyisakan material hasil letusan, tapi juga pembelajaran sejarah bagi para pelaku kejadian. Ada banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari kejadian erupasi Gunung Merapi sepuluh tahun silam.
Eko menjelaskan bahwa peringatan ini menjadi momentum penyadaran kolektif bagi para pihak penanggulangan bencana sekaligus ujian ketangguhan bencana bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kawasan Rawan Bencana. Terutama saat ini masyarakat di seluruh dunia juga tengah berada dalam situasi pandemi Covid-19.
Sementara Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan, bahwa erupsi sepuluh tahun lalu adalah erupsi besar yang memiliki indeks tertinggi untuk Gunung Merapi. Erupsi dengan indeks yang tinggi, yakni 4 sebelumnya terjadi pada tahun 1872. Berjarak 100 tahun dari waktu erupsi terakhir.
"Sehingga peristiwa erupsi tahun 2010 ini merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah pengelolaan bencana gunung api," terang Hanik.
Menurutnya, erupsi sepuluh tahun lalu memberikan pembelajaran yang sangat berarti dalam pengelolaan bencana gunung api. Baik dari sisi data teknis yaitu interpretasi, prediksi dan peringatan dini maupun penyampaian informasi kepada para pemangku kepentingan.
Pada tahun 2010 sendiri, bencana terjadi belum lama setelah terbentuknya undang-undang penanggulangan bencana pada tahun 2007. Sehingga jumlah pengungsi yang mencapai jumlah hampir 500 ribu jiwa menjadi tantangan yang sangat luar biasa. Pemerintah daerah sendiri juga belum membentuk BPBD yang menangani bencana di daerah.
Baca Juga: Gaet Dukungan Tukang Becak, Halim Keliling Bantul Naik Becak
Ada banyak kendala atau hambatan dalam koordinasi di daerah pada saat itu. Kegiatan mitigasi sendiri dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari peneliti lintas disiplin ilmu hingga operasional penanggulangan bencana dari berbagai lembaga, pemerhati bidang kebencanaan, relawan dan masyarakat.
Selanjutnya Kepala PVMBG, Kasbani menyampaikan erupsi sepuluh tahun lalu menimbulkan ratusan korban jiwa, kerugian material, dan dampak psikologis yang sampai saat ini masih tersisa. Dalam peringatan di tengah pandemi, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan kesiagaan terhadap ancaman bahaya erupsi, khususnya Gunung Merapi.
"Peringatan dasawarsa Erupsi Gunung Merapi akan diselenggarakan pada tanggal 26 Oktober hingga 4 November 2020. Besar harapan kami bahwa masyarakat, akademisi, pewarta dan pemangku kebijakan dapat bersinergi dan menjaga komitmen dalam upaya mitigasi Gunung Merapi," ujarnya dalam acara pembukaan peringatan 10 tahun erupsi merapi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja