SuaraJogja.id - Presiden Perancis Emmanuel Macron tengah menjadi perbincangan publik, terutama beberapa negara Islam. Setelah peristiwa pemenggalan guru sejarah yang tunjukkan karikatur Nabi Muhammad, Presiden Macron mengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Kecaman kepada negara Perancis kemudian bermunculan dari berbagai negara yang keberatan dengan tindakan Presiden Macron. Tidak hanya itu, boikot terhadap produk-produk dari negara pemilik Menara Eiffel ini juga berlangsung. Diserukan oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, boikot terhadap produk Perancis muncul di berbagai negara Timur Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan RI, Mahfud MD juga memberikan responnya terhadap aksi Presiden Macron. Mengutip sebuah artikel berita, Mahfud meminta Macron mengetahui bahwa Islam adalah agama yang ramah. Namun pemeluk agama apapun tidak akan terima jika kepercayaan mereka dihina.
"Panggil Dubes Prancis, RI Kecam Presiden Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad: MACRON harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah, tapi pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," terang Mahfud dalam cuitannya.
Baca Juga: Menaker Tak Naikkan UM 2021, KSPSI DIY: Pemerintah Khianati Sila Kelima
Mahfud menekankan bahwa Presiden Macron harus memahami Islam sebagai agama yang ramah. Namun, ia menilai bahwa pemilik agama apapun juga akan marah jika kepercayaan mereka dihina. Jika pemimpin negara anggur itu tidak memahaminya, Mahfud menyebut Presiden Macron mengalami krisis gagal paham.
Sejak diunggah Rabu (28/10/2020), cuitan itu sudah disukai lebih dari 600 pengguna Twitter. Ada 100 lebih yang membagikan ulang dan tidak sedikit juga yang meninggalkan komentar. Mereka ikut berdiskusi mengenai penghinaan agama dan menyoroti persoalan yang ada di Indonesia.
"Gak semua kok yang agamanya dihina bakal marah, tergantung kedewasaan berpikir juga, itu kalau mau mikir," tulis akun @snimankapiran.
"Disini minoritas sebenarnya sering dihina, tapi sama pemerintah suka gak digubris," komentar akun @gemaalfaputra.
"RI kecam perancis sudah benar, tapi bagaimana dengan fpi, hti yang masih demen kekerasan di RI. Kalau negara luar mengecam kan melanggar konsep kedaulatan. Mbok yang ini juga segera diberesin, malu ahh mengecam Perancis tapi kagak beresin yang di sini," tanggapan akun @raja_pasar.
Baca Juga: Ditangkap Oknum Brimob Polda DIY, Begini Pengakuan Korban yang Diintimidasi
Sementara akun @antipolitisibsk mengatakan, "Agama tetangga bapak jangankan dihina, rumah ibadahnya dipersulit, umatnya dipersekusi juga gak ada tuh sampai menggal kepala."
Berita Terkait
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Hotma Sitompul Beragama Apa? Disebut Pernah Menikah Secara Islam, Tapi Anaknya Tak Diakui
-
Picu Kebingungan Warganet, Siapa yang Berhak Menentukan Mahar dalam Islam?
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
-
Kunci Agar Doa Dijabah Allah SWT
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan