SuaraJogja.id - Presiden Perancis Emmanuel Macron tengah menjadi perbincangan publik, terutama beberapa negara Islam. Setelah peristiwa pemenggalan guru sejarah yang tunjukkan karikatur Nabi Muhammad, Presiden Macron mengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Kecaman kepada negara Perancis kemudian bermunculan dari berbagai negara yang keberatan dengan tindakan Presiden Macron. Tidak hanya itu, boikot terhadap produk-produk dari negara pemilik Menara Eiffel ini juga berlangsung. Diserukan oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, boikot terhadap produk Perancis muncul di berbagai negara Timur Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan RI, Mahfud MD juga memberikan responnya terhadap aksi Presiden Macron. Mengutip sebuah artikel berita, Mahfud meminta Macron mengetahui bahwa Islam adalah agama yang ramah. Namun pemeluk agama apapun tidak akan terima jika kepercayaan mereka dihina.
"Panggil Dubes Prancis, RI Kecam Presiden Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad: MACRON harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah, tapi pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," terang Mahfud dalam cuitannya.
Mahfud menekankan bahwa Presiden Macron harus memahami Islam sebagai agama yang ramah. Namun, ia menilai bahwa pemilik agama apapun juga akan marah jika kepercayaan mereka dihina. Jika pemimpin negara anggur itu tidak memahaminya, Mahfud menyebut Presiden Macron mengalami krisis gagal paham.
Sejak diunggah Rabu (28/10/2020), cuitan itu sudah disukai lebih dari 600 pengguna Twitter. Ada 100 lebih yang membagikan ulang dan tidak sedikit juga yang meninggalkan komentar. Mereka ikut berdiskusi mengenai penghinaan agama dan menyoroti persoalan yang ada di Indonesia.
"Gak semua kok yang agamanya dihina bakal marah, tergantung kedewasaan berpikir juga, itu kalau mau mikir," tulis akun @snimankapiran.
"Disini minoritas sebenarnya sering dihina, tapi sama pemerintah suka gak digubris," komentar akun @gemaalfaputra.
"RI kecam perancis sudah benar, tapi bagaimana dengan fpi, hti yang masih demen kekerasan di RI. Kalau negara luar mengecam kan melanggar konsep kedaulatan. Mbok yang ini juga segera diberesin, malu ahh mengecam Perancis tapi kagak beresin yang di sini," tanggapan akun @raja_pasar.
Baca Juga: Menaker Tak Naikkan UM 2021, KSPSI DIY: Pemerintah Khianati Sila Kelima
Sementara akun @antipolitisibsk mengatakan, "Agama tetangga bapak jangankan dihina, rumah ibadahnya dipersulit, umatnya dipersekusi juga gak ada tuh sampai menggal kepala."
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Nginep di ARTOTEL Cuma Rp8 dalam Rangka Infinity Blessed 8 Tahun Anniversary
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Nuansa Natal yang Hangat dan Penuh Sukacita
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Persembahkan Musim Perayaan yang Istimewa
-
8 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Irit dan Minim Penyakit
-
Jangan Lewatkan! Klaim 4 Link DANA Kaget Hari Ini dan Raih Cuan Rp129 Ribu!