Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 10:34 WIB
Jalur utama Jalan Wonosari-Jogja, Gunungkidul macet panjang sejak Kamis (29/10/2020) sore hingga malam. - (SuaraJogja.id/Julianto)

"Tadi saya satu jam lebih. Gila," ujarnya.

Sementara Faisal Noor, warga Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, juga mengaku stres di jalan. Dirinya, yang bekerja sebagai tenaga keamanan sebuah hotel di Jalan Laksda Adisutjipto Kota Yogyakarta, mengaku harus menempuh perjalananan cukup untuk sampai ke rumahnya.

Faisal mengungkapkan, ia keluar dari kantornya pukul 18.30 WIB dan biasanya sampai rumah di Ngalang pukul 19.15 WIB. Namun malam ini dirinya tiba di rumah sekitar pukul 20.30 WIB. Padahal ia hanya menggunakan sepeda motor.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau pakai roda empat. Bisa sampai jam berapa tiba di rumah. Stres aku," kata Faisal.

Baca Juga: Libur Panjang Akhir Pekan, Ada Tambahan Penerbangan di Bandara YIA

Kasatlantas Gunungkidul AKP Anang Tri Sulivyan mengatakan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kemacetan akan terjadi di jalur wisata, terutama jalur utama. Di jalan Wonosari-Jogja, tahun lalu terjadi kemacetan di pertigaan Gading dan Perempatan Gading hingga beberapa kilometer.

"Tapi tahun ini bisa terurai dengan rekayasa lalu lintas," ujarnya, Kamis malam.

Polisi sendiri sudah memperkirakan bahwa perempatan Patuk menjadi simpul kemacetan. Hal tersebut sebelumnya sudah terlihat setiap akhir pekan, terutama menjelang Magrib hingga malam.

Sebab, persimpangan Patuk merupakan perempatan menuju ke arah Heha Skyview dan juga ke Dlingo, yang merupakan lokasi berbagai destinasi hutan di Kabupaten Bantul. Ditambah lagi, saat ini Kebun Bunga Amarilis sedang mekar, sehingga banyak yang ingin mampir berfoto.

"Nah di Amarilis itu parkirnya di pinggir jalan. Jadi kendaraan jadi tersendat," paparnya.

Baca Juga: Epidemiolog: Sebenarnya Pemerintah yang Menaikkan Kasus, Bukan Masyarakat

Ia mengimbau kepada wisatawan atau pengguna jalan untuk memanfaatkan jalur alternatif melalui Ngoro-oro ataupun Jembatan Gembyong Baru. Jalur tersebut bisa ditempuh melalui jalan Sambipitu-Nglanggeran.

Load More