SuaraJogja.id - Sebuah mural bergambar logo bajak laut Straw Hat Pirates dari anime One Piece menjadi perhatian. Sayang, mural buatan pemuda karang taruna itu kini telah ditimpa oleh cat hitam.
Padahal, mural itu lengkap dengan topi jerami dan tulang silang khas karakter utama anime tersebut, Luffy yang berada di persimpangan jalan tepatnya di depan pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman dihapus.
Bukan lantas bersih begitu saja, justru sekarang muncul berbagai tulisan dengan pesan perlawanan di sekelilingnya.
Misalnya saja tampak pada bagian cat hitam yang digunakan untuk menutup mural bertema One Piece itu terdapat tulisan 'Mengheningkan Cipta'.
Kemudian ada pula di samping kiri dan kanannya bertuliskan 'Bilangnya begini maksudnya begitu kita abadi yang fana itu waktu' dan 'Kebenaran akan terus hidup.
Kita ada dan berlipat ganda' yang ada didekat lambang '80 th' yang merujuk pada usia kemerdekaan RI.
Ada pula dengan pesan yang cukup panjang bertuliskan 'Kapan seorang manusia itu mati? Saat jantung mereka terkena
senjata?
Bukan. Saat mereka menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Bukan. Saat mereka makan jamur beracun juga bukan!! Tapi saat mereka telah dilupakan oleh orang lain'
Diketahui kutipan legendaris itu diambil dari One Piece tepatnya dalam Chapter 145.
Baca Juga: Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?
Salah seorang pemuda Temuwuh Kidul, Menzheng, menuturkan bahwa proses penghapusan sudah dilakukan pada Kamis (7/8/2025) malam.
Hal itu dilakukan usai pertemuan perangkat desa dan padukuhan.
"Ya sedikit [intervensi] tapi aman karena semua masih bisa saling memahami," kata Menzheng saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).
Kendati demikian, Menzheng masih mempertanyakan sikap pemerintah dalam merespons maraknya bendera maupun mural bertema One Piece yang beredar belakangan.
"Sebenarnya apa yang ditakutkan oleh pemerintah itu adalah cerminan mereka sendiri sekarang. Jika mereka tidak merasa kenapa tersindir akan anime atau viralnya bendera O Piece tersebut," tuturnya.
"Menurut saya itu justru menunjukan bahwa pemerintah takut, ketika masyarakat mulai memahami dan sadar atas apa yang mereka terima," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Revitalisasi Selesai, Inilah Nasib Pedagang Pasar Terban dan Fasilitas Parkir Baru yang Dinanti
-
Sleman Optimis Tembus 8 Juta Kunjungan Wisata di 2025, Tapi Ini yang Jadi Penghalang Terbesar
-
Soal Rencana Pembatasan Gim Online, Komdigi: Kami Siap Tindak Lanjuti
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Ini 3 Link Aktif DANA Kaget Terbaru
-
Bawa Celurit di Maguwoharjo, Dua Pemuda Diamankan Polisi: Ternyata Ini Motifnya!