SuaraJogja.id - Gelombang tinggi di Pantai Selatan Jawa merusak sejumlah warung makan yang berada di kawasan Pantai Depok, Bantul. Kerusakan itu ditambah dengan abrasi atau pengikisan bibir pantai yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Pemilik warung makan Salsabila 2, Dardi Nugroho, mengatakan, warungnya menjadi salah satu yang terdampak hingga mengakibatkan bangunan utama yang menghadap ke laut tergerus abrasi. Kendati demikian, pihaknya tetap nekat untuk membuka warung dan melayani pelanggan.
“Kami tetap buka seperti biasa. Abrasi ini sudah jadi semacam tradisi tahunan dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan," kata Dardi saat ditemui di warungnya, Sabtu (31/10/2020).
Dardi menyebutkan, sebenarnya gelombang tinggi di Pantai Depok sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Namun baru Kamis (29/10/2020) petang kemarin hingga malam hari gelombang menjadi sangat tinggi.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul
"Waktu itu perkiraan tinggi gelombang mencapai 15 - 20 meter," jelasnya.
Disampaikan Dardi, pihaknya bukan tanpa persiapan menghadapi gelombang besar dan abrasi tersebut.
Sudah ada persiapan sebelumnya yang ia lakukan dengan memasang tanggul yang dibuat dari karung pasir dan bambu yang ditata sedemikian rupa guna mengadang laju gelombang laut.
Namun ternyata, tanggul tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan gelombang yang cukup besar. Menurut Dardi, warungnya, yang berada di dekat area palung, membuat efeknya lebih parah.
"Jadi memang di depan warung saya ini palung. Itu yang bikin tambah parah. Pengunjung tetap kita layani, tapi di pendopo bagian belakang," sebutnya.
Baca Juga: Waspada! Pantai Kuta Bali Abrasi Mencapai Puluhan Meter
Akibat kerusakan itu, Dardi mengaku mengalami kerugian mencapai Rp10 juta.
Hal itu terlihat dari beberapa bagian lantai pendopo depan yang rusak ditelan abrasi dan ombak besar.
“Sudah jadi risiko karena memang warung kami ada di pinggir pantai. Kami terima saja," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Bahari Pantai Depok Sutarlan menuturkan, setidaknya tercatat ada 10 warung yang ikut terdampak abrasi kali ini.
Namun, memang pihaknya mengakui, warung makan tersebut tetap buka seperti biasa.
"Mereka sudah paham dan memang sudah menjadi risiko mereka. Saya lihat mereka juga tidak ada masalah, dan tetap membuka warung,” ujar Sutarlan.
Berita Terkait
-
Ombak 10 Meter! Kong-rey Ancam Taiwan, Topan Terkuat dalam 8 Tahun?
-
Perlahan Tergerus, BRI Peduli Beri Napas Baru untuk Hutan Mangrove Muara Gembong
-
Ulang Tahun ke-25, Alfamart Tanam 25.000 Pohon Mangrove untuk Cegah Abrasi di Muara Gembong
-
Cegah Abrasi, Perusahaan Ini Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Dekat Bandara Soetta
-
Waspada Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Cek Daftar Wilayahnya
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini