Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 02 November 2020 | 13:00 WIB
Pelaksana Siskohat Kankemenag Bantul Ahmad Wafiq ditemui di kantornya, Senin (2/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 ternyata tidak membuat niat umat Muslim menunaikan ibadah haji menyusut. Bahkan hingga saat ini Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bantul tercatat sudah menerima sekitar 900 pendaftar haji.

“Memang ada penuruan tapi tidak begitu drastis. Animo masyarakat masih cukup tinggi. Kalau dipersentase kuota haji dibanding tahun lalu, jumlahnya sekitar 90 persen," ujar Pelaksana Siskohat Kankemenag Bantul Ahmad Wafiq, ditemui di kantornya, Senin (2/11/2020).

Disebutkan Ahmad, tercatat sebanyak 828 orang sudah melunasi pembayaran pemberangkatan haji 2020 tahap pertama. Sementara pada tahap kedua sudah ada 99 orang.

Jadi, dari total jumlah itu, sudah ada 927 orang yang telah melunasi pembayaran. Hanya ada 12 orang yang memilih untuk menarik pelunasan tersebut.

Baca Juga: Pakai Baju Transparan, Nia Ramadhani Disindir Status Haji

"Alasan penarikan itu beragam, tapi faktor utama jelas masalah ekonomi. Lagipula itu memang sudah menjadi hak mereka," ungkapnya.

Terkait perlengkapan dokumen kelengkapan persiapan haji, Ahmad mengaku, pihak Kemenag Bantul masih menunggu instruksi lanjutan. Dokumen itu di antaranya terdiri dari paspor, visa, dan dokumen istitha’ah atau dokumen kesehatan para calon haji.

Proses perlengkapan dokumen itu akan tetap berjalan walaupun keberangkatan tertunda.

Hingga saat ini Kankemenag Bantul juga menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait mekanisme pemberangkatan haji tahun 2021.

"Kami selalu melakukan update, sampai saat ini juga belum ada konfirmasi. Dirjen PHU belum memberikan kepastian. Apakah di tahun 2021 nanti diberangkatkan 100 persen, dikurangi, atau ada pembatasan usia,” ucapnya.

Baca Juga: Pernah Hidup Susah, Haji Bolot dan Keluarga Tinggal di Kandang Kambing

Sementara itu, Petugas Bimbingan Haji salah satu biro haji dan umrah, Ibnu Kholdun, menyatakan hal serupa.

Menurutnya, pendaftaran haji di bironya tidak mengalami penurunan secara drastis lantaran ada calon jemaah yang masih harus menunggu 29 tahun untuk dapat berangkat haji.

“Pendaftar haji tetap sama saja tidak ada penurunan. Masih biasa saja,” sebutnya.

Sementara seorang warga Wirokerten, Banguntapan, Bantul yang enggan disebutkan namanya mengaku pasrah akan dapat berangkat kapan saja.

Sejatinya dia sendiri sudah dijadwalkan untuk berangkat haji tahun depan.

“Ya gimana lagi, akibat pandemi Covid-19 ini jadi terdampak. Pasrah deh kapan saja,” keluh ibu enam putri itu.

Load More