SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 ternyata tidak membuat niat umat Muslim menunaikan ibadah haji menyusut. Bahkan hingga saat ini Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bantul tercatat sudah menerima sekitar 900 pendaftar haji.
“Memang ada penuruan tapi tidak begitu drastis. Animo masyarakat masih cukup tinggi. Kalau dipersentase kuota haji dibanding tahun lalu, jumlahnya sekitar 90 persen," ujar Pelaksana Siskohat Kankemenag Bantul Ahmad Wafiq, ditemui di kantornya, Senin (2/11/2020).
Disebutkan Ahmad, tercatat sebanyak 828 orang sudah melunasi pembayaran pemberangkatan haji 2020 tahap pertama. Sementara pada tahap kedua sudah ada 99 orang.
Jadi, dari total jumlah itu, sudah ada 927 orang yang telah melunasi pembayaran. Hanya ada 12 orang yang memilih untuk menarik pelunasan tersebut.
"Alasan penarikan itu beragam, tapi faktor utama jelas masalah ekonomi. Lagipula itu memang sudah menjadi hak mereka," ungkapnya.
Terkait perlengkapan dokumen kelengkapan persiapan haji, Ahmad mengaku, pihak Kemenag Bantul masih menunggu instruksi lanjutan. Dokumen itu di antaranya terdiri dari paspor, visa, dan dokumen istitha’ah atau dokumen kesehatan para calon haji.
Proses perlengkapan dokumen itu akan tetap berjalan walaupun keberangkatan tertunda.
Hingga saat ini Kankemenag Bantul juga menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait mekanisme pemberangkatan haji tahun 2021.
"Kami selalu melakukan update, sampai saat ini juga belum ada konfirmasi. Dirjen PHU belum memberikan kepastian. Apakah di tahun 2021 nanti diberangkatkan 100 persen, dikurangi, atau ada pembatasan usia,” ucapnya.
Baca Juga: Pakai Baju Transparan, Nia Ramadhani Disindir Status Haji
Sementara itu, Petugas Bimbingan Haji salah satu biro haji dan umrah, Ibnu Kholdun, menyatakan hal serupa.
Menurutnya, pendaftaran haji di bironya tidak mengalami penurunan secara drastis lantaran ada calon jemaah yang masih harus menunggu 29 tahun untuk dapat berangkat haji.
“Pendaftar haji tetap sama saja tidak ada penurunan. Masih biasa saja,” sebutnya.
Sementara seorang warga Wirokerten, Banguntapan, Bantul yang enggan disebutkan namanya mengaku pasrah akan dapat berangkat kapan saja.
Sejatinya dia sendiri sudah dijadwalkan untuk berangkat haji tahun depan.
“Ya gimana lagi, akibat pandemi Covid-19 ini jadi terdampak. Pasrah deh kapan saja,” keluh ibu enam putri itu.
Berita Terkait
-
Kisah Pengelola Kantin Sekolah, Nasib Kian Memburuk Saat Covid-19 Datang
-
Bebas dari Penjara, Siti Fadilah Bakal Kontribusi Tangani Pandemi Covid-19
-
Isi Kegiatan saat Pandemi di Trek Sepeda Kolong Tol Becakayu
-
Tempat Berizin Dirazia, Teddy PKPI: Emang Corona Hanya di Tempat Berizin?
-
Tutorial Singkat Cara Efektif Rapat Lewat Zoom
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik