Terpisah Ulu-ulu Kalurahan Minomartani Dedi Eko Bintoro membenarkan sebelumnya pernah terjadi longsor di makam Minomartani. Sehingga pihaknya sudah memperbarui talut yang ada di sisi timur makam.
"Nah setelah kejadian itu (longsor) akhirnya kami perkuat dengan membuat talut. Hingga saat ini kondisi talut cukup kuat menahan tanah akibat hujan. Tapi yang terjadi sekarang tanah malah ambles," kata dia.
Ia melanjutkan, perangkat Kalurahan akan menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk perbaikan makam. Hal itu untuk memperkuat tanah dan menanggulangi kejadian serupa.
"Akan kami buatkan DED-nya terlebih dahulu, namun anggarannya berapa kami belum bisa memastikan. Nanti dilihat kedepan bisa jadi direalisasikan 1 atau 2 tahun lagi. Sesuai prioritas, tetapi kejadian ini diprioritaskan, karena ada banyak (nisan) yang ambles," kata dia.
Baca Juga: Bus TransJogja Kecelakaan di Sleman, Mobil Partai yang Jadi Lawan Disoroti
Kalurahan Minomartani Fokus Perbaikan Drainase
Pihak Kelurahan Minomartani, Kapanewon Ngaglik, Sleman lebih dahulu fokus pada perbaikan drainase yang ada di Makam Minomartani. Pasalnya sebanyak 16 makam di TPU setempat yang ambles terjadi karena saluran air yang kurang baik.
"Salah satu persoalannya ada pada drainase. Nanti kami rencanakan membuat saluran (pembuangan) airnya," ujar Ulu-ulu Kalurahan Minomartani, Dedi Eko Bintoro ditemui di ruang kerjanya.
Dedi menjelaskan curah hujan yang tinggi juga menjadi faktor terjadinya bencana tersebut. Ia mengaku Tanah Kas Desa (TKD) yang dimanfaatkan untuk TPU dulunya hanya gundukan tanah.
"Sejarahnya dulu itu, lokasi ini adalah tanah gundukan. Selanjutnya kami bersama warga kerja bakti memapras (mengurangi tanah) hingga rata. Jadi persoalan drainase belum sepenuhnya diperhatikan, ketika terjadi hujan deras berdampak pada tanah," ungkap dia.
Baca Juga: Soal Kompetisi, PSS Sleman Desak PSSI dan PT LIB Segera Gelar Pertemuan
Tak hanya soal drainase, beban nisan yang berat menjadi faktor lainnya hingga membuat belasan makam ambles.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan