SuaraJogja.id - Puluhan hewan ternak milik warga di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Pedukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman mulai dievakuasi. Evakuasi hewan ternak kali ini memprioritaskan jenis sapi perah dan sapi potong.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Heru Saptono mengatakan, hewan ternak yang akan mulai dievakuasi itu bakal dibawa ke kandang hunian tetap yang berada di Pedukuhan Singular, Glagaharjo. Kandang sementara itu dinilai mampu menampung ratusan ternak yang rencananya akan dievakuasi secara bertahap.
“Jumlah yang kita identifikasi dari Kalitengah Lor ini ada 294 sapi, 94 adalah sapi perah dan 200 sisanya sapi potong. Huntap ini diperkirakan mampu menampung hewan ternak tersebut,” kata Heru, saat ditemui awak media, Senin (9/11/2020).
Heru menuturkan terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan di kandang. Pihaknya sudah melakukam koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk bisa membantu memberi dukungan terkait dengan kelengkapan kandang.
Menurut Heru, kebutuhan air menjadi salah satu yang penting, baik untuk hewan ternak dan masyarakat sekitar. Terkait hal itu, ia sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk penyediaan hidran umum.
“Harapannya itu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kalau bisa dicukupi dari sumber air yang ada di masyarakat itu lebih bagus. Kalau tidak nanti akan kita mintakan dengan droping setiap hari," ungkapnya.
Heru menyebutkan, evakuasi hewan ternak dilakukan setelah seluruh warga rentan, seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil, selesai dievakuasi terlebih dulu. Hal itu sesuai dengan hasil koordinasi yang telah dilakukan beberapa pihak terkait dengan tindakan yang perlu diambil ketika status Gunung Merapi meningkat.
Pemerintah Kabupaten Sleman tidak ingin, kejadian 2010 terulang kembali, ketika hewan ternak ditinggal, sementara warga sudah mengungsi. Atas kejadian itu, banyak ternak milik warga tak sempat diselamatkan.
"Mengingat bahwa evakuasi ternak tidak bisa cepat, harus menyediakan tempat representatif, terkait juga bagaimana warga mencari pakan, sehingga faktor itu yang harus segera dipersiapkan sejak awal," jelasnya.
Baca Juga: Erupsi Merapi, Warga Lereng Merapi Mulai Jual Hewan Ternak
Terkait dengan kebutuhan pakan hewan ternak, khususnya konsentrat bagi hewan yang dievakuasi tersebut, Heru masih akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.
Namun untuk pakan hijau, ia yakin, masih bisa dipenuhi oleh petani.
"Pakan ternak dan konsentrat sedang kami komunikasikan. Kalau untuk tempat ini cukup representatif karena jaraknya yang cukup aman sekitar 10 kilometer,” tegasnya.
Sementara itu salah seorang warga, Ladi (35), mengatakan, memilih untuk menitipkan sapinya ke penampungan karena kondisi Gunung Merapi yang sedang tidak menentu.
Ia tak mau kejadian Erupsi Merapi 2010 lalu yang mengakibatkan enam ekor sapi miliknya mati terulang kembali.
“Sekarang yang dititipkan juga ada enam ekor sapi potong. Saya tak ingin kejadian 2010 terulang. Kalau pakan sudah siap,” ujar Ladi.
Berita Terkait
-
Kasur Barak Pengungsian Glagaharjo Kurang, Ngatmi Tidur Beralas Selimut
-
Antisipasi Erupsi Merapi, Sejumlah Titik Jalur Evakuasi Mulai Dicor
-
Balasan Menohok Rocky Gerung ke Mahfud MD Soal HRS dan 4 Berita SuaraJogja
-
Merapi Siaga, Warga Kalitengah Lor Minta Jalur Evakuasi Diperbaiki
-
Wisata di Lereng Gunung Merapi Tetap Buka
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
Terkini
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima