SuaraJogja.id - Imam FPI, Habib Rizieq Shihab hari ini dijadwalkan tiba ke tanah air, Selasa (10/11/2020).
Setelah beberapa kali gagal pulang, Habib Rizieq memastikan bakal pulang ke tanah air awal bulan November ini.
Lewat pernyataannya yang disiarkan di YouTube Front TV, Habib Rizieq menyebutkan siap pulang ke tanah air pada 10 November 2020, melalui Bandara Soekarno Hatta.
Beberapa jam menjelang kepulangannya, beredar sejumlah video mengenai pengamanan yang dilakukan aparat TNI dan Polri berjumlah ratusan personel di Bandara Soekarno Hatta.
Baca Juga: Pengamat UI Sebut Kasus Hukum Habib Rizieq Bisa Dibuka Kembali, Jika...
Selain itu muncul pula video perjalanan para personel TNI yang menggunakan truk disertai pernyataan seseorang yang menggemakan takbir.
Ini seperti yang dibagikan oleh akun @JIMsihombing. Lewat video yang diunggahnya itu ia pun meminta klarifikasi mengenai informasi yang disampaikan di video tersebut
"Ga salah dengar nih? @DivHumas_Polri @CCICPolri @Puspen_TNI @Dennysiregar7 @digeeembokASLI @HMSoeharto1921," tulisnya.
Dalam video tersebut tampak sejumlah tentara berbaret hijau tengah menaiki truk yang tengah berjalan.
Di antara rombongan tersebut muncul suara yang menyebut sedang dalam perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta. Tak hanya itu suara tersebut juga menyebut kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab disertai dengan pekikan takbir.
Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Kereta Bandara Cuma Berhenti di Stasiun Batu Ceper
"On the Way Bandara. Persiapan pengamanan Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Kami Bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab, takbir, Allahu Akbar!"
Video itu pun mencuri perhatian netizen.
Tak sedikit yang sangsi terhadap kebenaran video itu.
"Dubbing ini mah. Diduga kuat begitu, liat aja semua tanpa reaksi," kata Prasetya.
"Dubbing, perlu diusut pelakunya," kata Gregorius.
"Dubbingnya kasar banget...dan ngawur, itu kan bawah rel kampung melayu..bukan arah bandara," ungkap NKRI Saklawase.
"Baru tahu kalau itu arah ke bandara, ini kan arah dari kampung melayu menuju ke pasar senen. Anggap aja video lucu2an..halu," kata Dwi oktariyadi.
"Nah lo..perlu diusut dengan dubbing kek gini segitunya pengen dianggep tp nggak nyadar melecehkan kesatuan @Puspen_TNI," kata Zhibung.
"Dubbing? lihat reaksi yang lain anteng aja. Perlu diusut oleh TNI pembuat video dan penyebarnya," tambah Akunto.
Berita Terkait
-
18 Rumah Dinas TNI di Aceh Terbakar Hebat saat Libur Idul Fitri, Penyebabnya Masih Misteri!
-
FPI Tegaskan Tidak Ada Agenda Politik dalam Pertemuan Habib Rizieq dengan Wamenaker Noel
-
Usai Bertemu Habib Rizieq Shihab, Wamenaker Noel Jadi Ragu dengan Narasi yang Menuding FPI Radikal
-
Pemerintah Lakukan Pengamanan Kegiatan Salat Idul Fitri dan Lokasi Rawan Bencana
-
Diantara Takbir Sholat Idul Fitri Baca Apa? Doa yang Diamalkan saat 7 dan 5 Kali Allahu Akbar
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu