SuaraJogja.id - Kepulangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab menarik banyak perhatian dari masyarakat. Terutama, hadirnya jumlah jutaan masa di Bandara Soekarno Hatta untuk menyambut kedatangan sang pemimpin. Keberadaan tokoh kontroversial itu dinilai menarik simpati sosial masyarakat.
Melalui kanal YouTube pribadinya Neno Warisman Channel, wanita berusia 56 tahun tersebut berdiskusi dengan pengamat politik, Toni Rosyid. Keduanya membahas mengenai sosok yang tengah gempar diperbincangkan Habib Rizieq Shihab (HRS) atas kepulangannya ke tanah air setelah tiga tahun menetap di Arab Saudi.
Menyoroti kepulangan HRS, Toni menyebutnya sebagai sosok yang berbeda. Ada beberapa hal yang membuat Imam Besar FPI itu menjadi sangat fenomenal. Toni juga menyampaikan bahwa belum ada dalam sejarah bangsa Indonesia, seorang tokoh masyarakat, agama maupun presiden yang disambut begitu antusias dan bahkan militan.
"Orang-orang yang mengapresiasi dan memberikan dukungan moral. Dalam konteks ini, dukungan moral ini penting," ujar Toni.
Baca Juga: Bukan Musuh, Refly Sarankan Jokowi Tak Perlu Tanggapi Rekonsiliasi HRS
Ada beberapa hal yang dilihat Toni menjadi penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Pertama, yakni lumrah di masyarakat manapun jika seseorang menjadi tokoh yang terluka pasti menjadi perhatian masyarakat secara emosional. Sementara HRS dipersepsi sebagai orang yang tersakiti, sehingga orang merasa iba.
Periode waktu kasus yang melilit tokoh agama itu masuk dalam kategori jangka waktu yang lama, hingga bertahun-tahun. Ada peristiwa dan kasus yang dianggap publik menjadi gelombang besar untuk memberikan empati kepada HRS. Termasuk dalam kepemimpinannya di FPI yang memegang jumlah massa jutaan.
Sebelumnya, tindakan FPI kerap dikategorikan masyarakat sebagai tindakan yang anarkis. Namun, dengan kepemimpinan HRS itu menunjukkan identitas dan gerakan FPI membuat orang yang sebelumnya kontra dan tidak setuju menjadi lebih menghormati organisasi masyarakat tersebut.
"Bukan karena satu madzhab politik, tapi karena melihat orang ini benar, orang ini tidak salah, orang ini perlu dibantu," jelas Toni.
Hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Sebab, hal tersebut merupakan naluri alam untuk merasakan empati dengan pihak yang tersakiti. Tanpa melihat suku ras dan agama seseorang, naluri dunia itu akan muncul secara otomatis.
Baca Juga: Ustaz Maaher ke Nikita soal Hina HRS: Jika Tak Minta Maaf, Rumah Dikepung
Lihat penjelasan Toni Rosyid DISINI
Berita Terkait
-
FPI Tegaskan Tidak Ada Agenda Politik dalam Pertemuan Habib Rizieq dengan Wamenaker Noel
-
Usai Bertemu Habib Rizieq Shihab, Wamenaker Noel Jadi Ragu dengan Narasi yang Menuding FPI Radikal
-
Wamenaker Noel Sowan ke Markas FPI, Habib Rizieq Minta Tekan Angka Pengangguran
-
Diam-Diam Pernah Menghina Habib Rizieq, Klinik Dokter Richard Lee Hampir Dibakar
-
Raffi Ahmad Temui Habib Rizieq, Ada Apa?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan