Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Chyntia Sami Bhayangkara
Jum'at, 13 November 2020 | 17:52 WIB
Habib Rizieq bercerita soal Pemerintah Arab Saudi minta maaf kepadanya. (YouTube/Front Tv)

SuaraJogja.id - Silsilah keluarga Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tengah ramai diperbincangkan publik. Sapaan "habib" untuknya pun turut dikomentari budawayan sekaligus seniman Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.

Cak Nun mengungkapkan bahwa sebutan "habib" tak cocok disandang Rizizieq Shihab. Ia mengatakan bahwa sebutan "syarif" lebih tepat untuknya. 

Dalam kanal YouTube Qahar Quotes, Kamis (12/11/2020), awalnya Cak Nun menjelaskan mengenai sosok pimpinan atau sosok yang dihormati oleh seluruh jemaah dalam sebuah organisasi Islam.

Kalau di Nahdlatul Ulama (NU) ada Dewan Mustasyar, maka di FPI ada Imam Besar, yakni Rizieq Shihab.

Baca Juga: Karena Nyanyi Dukung Rizieq Seorang Prajurit Ditahan, Ini Penjelasan TNI-AU

"Setiap keluarga [kelompok] itu harus ada embahnya [orang yang dihormati]" kata Cak Nun, dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Kamis.

Namun, Cak Nun menilai, ada kekeliruan dalam memaknai kata "habib". Pasalnya, sebagian masyarakat menilai, mereka yang dipanggil habib merupakan dzurriyah atau zuriat Nabi Muhammad, padahal belum tentu.

"Jadi, [tokoh] yang memimpin aksi 212 dan 411, Rizieq Shihab, itu bukan habib, tapi [seharusnya dipanggil] Syarif Rizieq. Lho, pasti kalian semua bingung, kan?" tutur Cak Nun.

Budayawan yang juga ulama, Emha Ainun Najib (Cak Nun) [Screenshot YouTube/CakNun.com].

Cak Nun menjelaskan, "syarif" merupakan sebutan untuk turunan Sayyidina Husein. Sementara keturunan Sayyidina Hasan bin Ali dipanggil dengan 'sayyid'.

Sementara panggilan "habib", kata Cak Nun, tidak ada kaitannya dengan zuriat atau darah Nabi Muhammad.

Baca Juga: Ditahan POM, Beredar Video Suara Merdu Serka BDS Melantunkan Ayat Alquran

"Pokoknya, kalau bisa yang kayak begitu kita cari tahu. Saya kalau manggil Rizieq Shihab itu "Rif, Syarif…", gitu. Karena dia memang syarif. Kalau habib itu enggak ada hubungannya dengan zuriat atau darah Nabi Muhammad," sambungnya.

Lebih jauh, Cak Nun berkisah, pemaknaan istilah habib di Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah cenderung berbeda.

Bahkan, status habib di Timur Tengah bisa disematkan ke orang-orang yang melakukan perjalanan jauh ke Makkah atau Madinah untuk menyampaikan rasa cinta ke nabi.

"Kalau habib dari Arab itu orang-orang Yaman dan negara-negara pinggiran yang datang ke Makkah dan Madinah untuk mencari Rasulullah karena mereka sangat kagum dan mencintai Rasulullah. Makanya, mereka disebut "habib" karena mereka cinta kepada Rasulullah," ucapnya.

Dokumen keturunan Nabi Muhammad

Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Makhtab Addaimi Rabithah Alawiyah Ustaz Ahmad Alatas menjelaskan, dalam dokumen keturunan Nabi Muhammad, Habib Rizieq benar-benar masih keturunan Nabi Muhammad SAW.

"Iya benar, yang ragu yang tidak tahu," kata Ahmad sebelum menunjukkan silsilah Rizieq berdasarkan berkas pencatatan kepada Suara.com, Jumat (13/11/2020).

[dokumentasi Rabithah Alawiyah]

Ia menegaskan kembali, Rizieq merupakan keturunan dari generasi ke-39 Nabi Muhammad SAW, tapi jika diurut sampai ke Fatimah Az Zahra AS, maka Habib Rizieq merupakan keturunan ke-38.

"Kalau sampai ke Siti Fatimah dia ke-38. Kalau sampai ke Nabi Muhammad SAW dia ke-39," kata Ahmad.

Adapun kata Ahmad melalui dokumen yang ia berikan, silsilah nasab Rizieq diambil dari "Syajarah Assabah Al Asyraf Alalawiyyin" Juz 2, Halaman 236.

Berikut silsilah atau nasab Rizieq Shihab yang tercatat dalam detail personel Makhtab Addaimi yang diterbitkan 8 September 2003 dengan nomor ID nasab 19176.

Load More