Scroll untuk membaca artikel
Arendya Nariswari
Sabtu, 14 November 2020 | 07:00 WIB
Pengunjung sedang menikmati karya 'Barut Neraka' milik Laviaminora di Pameran Asana Bina Seni 2020. (Suarajogja/Arendya)

SuaraJogja.id - Diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta, Pameran Asana Bina Seni 2020 kali ini mengusung tema 'Your Connection Wa Interrupted'. Pameran yang diselenggarakan oleh Yayasan Biennale Yogyakarta ini berlangsung mulai 11-18 November 2020 secara luring. 

Laviaminora menjadi salah satu seniman yang menampilkan karyanya dalam Pameran Asana Bina Seni 2020. Menyuguhkan karya berjudul 'Barut Neraka', Farah Ratna Afriani mencoba mengangkat sebuah isu yang kerap terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. 

Instalasi dengan kelambu merah, menyelimuti meja di mana karya tersebut bedada. Beberapa lukisan mengelilingi kelambu merah tersebut, tentu saja ada isu besar yang disorot oleh Laviaminora dalam karya itu.

Tertulis jelas, bahwa dalam Pameran Asana Bina Seni 2020 kali ini, Laviaminora mencoba menyoroti kasus kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa orang.

Baca Juga: Pameran Asana Bina Seni 2020, Yayasan Biennale Yogyakarta Usung Tema Ini

Melalui karya 'Barut Neraka' Laviaminora soroti isu pelecehan seksual di Pameran Asana Bina Seni 2020. (Suarajogja/Arendya)

Melalui 'Barut Neraka' Laviaminora mencoba menghadirkan sebuah monumen yang mewakili opini bahwa kasus pelecehan seksual harus mendapatkan ruang untuk disebarluaskan bukannya membungkam korban.

Isu yang diangkat oleh Laviaminora ini cukup menyita perhatian para pengunjung Pameran Asana Bina Seni 2020, tak terkecuali halnya dengan Shifa Shafira.

Wisatawan asal Jakarta ini begitu antusias, ketika menyaksikan hasil karya para seniman dan berinteraksi lewat instalasi.

Sebagai penikmat karya seni, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Pameran Asana Bina Seni 2020.

"Ini hari kedua saya liburan di Yogyakarta, senang bisa ke Pameran Asana Bina Seni 2020. Di Jakarta sendiri sebelumnya saya juga sering datang," tutur gadis berusia 23 tahun itu ketika kami wawancarai, Jumat (13/11).

Baca Juga: Anak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Cenderung Cerita ke Teman Sebaya

"Karya-karya jujur yang mengangkat isu tertentu inilah yang bikin saya salut dengan para seniman di Pameran Asana Bina Seni 2020. Kalau ada kesempatan lagi, pengen sering-sering datang ke acara seperti ini di Yogyakarta," imbuhnya.

Pameran Asana Bina Seni 2020 diadakan secara luring ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19. Acara ini akan dibagi menjadi 3 sesi dengan kapasitas 30 pengunjung di setiap sesi.

Sesi pertama mulai pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB, sesi kedua pukul 12.30 WIB hingga 14.30 WIB, dan sesi terakhir pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Load More