SuaraJogja.id - Kunjungan wisatawan di Candi Prambanan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman masih belum maksimal. Hal itu dibuktikan dari tidak terpenuhinya kuota pengunjung yang diberikan.
Pelaksana Tugas Pelayanan Pengunjung Obwis Candi Prambanan Sunardi mengatakan bahwa sebenarnya sejak Agustus lalu jumlah pengunjung Candi Prambanan sudah mengalami peningkatan. Namun akibat adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 yang diberlakukan di Jakarta, kunjungan kembali mengalami penurunan.
"Waktu Agustus itu pengunjung di hari biasa sudah bisa sampai angka 1.000-1.500 perhari, tapi sekarang menurun lagi jauh di bawah 1.000 pengunjung," ujar Sunardi saat ditemui SuaraJogja.id di kantornya di Candi Prambanan, Minggu (15/11/2020).
Kendati begitu, kunjungan untuk Sabtu-Minggu atau akhir pekan masih mencatat angka yang cukup bagus. Setidaknya kuota 2.000 pengunjung yang diterapkan di Candi Prambanan sudah hampir terpenuhi.
Pemberian kuota 2.000 orang perkunjungan ke Candi Prambanan itu sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya kerumunan. Selain itu, Candi Prambanan juga masih membatasi jam operasional dari jam 08.00 hingga 15.30 WIB saja.
"Kalau di luar pandemi Covid-19 kunjungan akhir pekan bisa mencapai 8-11 ribu, kalau hari biasa tembus 3-4 ribu," ucapnya.
Sunardi menuturkan, isu Merapi saat ini belum berpengaruh banyak dari segi kunjungan. Diakui memang mayoritas masih berasal dari luar kota dan belum ada banyak wisatawan luar pulau.
"Dari Jawa Timur awal-awal itu masih banyak, sekarang tidak. Kalau luar pulau dulu ada Sumatra, tapi kalau sekarang juga belum ada yang diperbolehkan," tuturnya.
Hal serupa juga terjadi pada jumlah wisatawan mancanegara atau asing yang berkunjung ke Candi Prambanan. Selama pandemi Covid-19 tidak lebih dari 20 orang warga negara asing yang datang berkunjung. Jikapun ada, kata Sunardi, kemungkinan besar wisatawan asing itu yang terjebak tidak bisa pulang ke negara asalnya.
Baca Juga: Akhir Tahun, Candi Prambanan dan Borobudur Siap Terima 7.000 Wisatawan
Salah satu pengunjung yang kebetulan sedang berlibur di Candi Prambanan bersama keluarganya, Heni (42), mengatakan, situasi di Candi Prambanan saat ini terasa cukup longgar.
Menurutnya, hal ini akibat dari pembatasan yang dilakukan oleh pengelola.
"Rasanya jadi lebih leluasa saja. Mungkin karena memang pengunjung dibatasi ya," kata warga Klaten tersebut.
Menurutnya, pembatasan itu dilakukan dengan tujuan yang baik yakni untuk mencegah kerumunan. Heni mengaku memang sengaja memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk berlibur bersama keluarga di Candi Prambanan.
Selain karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya, lingkungan yang berada di luar ruangan bisa sedikit membantu ia dan keluarganya untuk menyegarkan pikiran.
Sebab, memang selama pandemi Heni dan keluarganya lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja.
Berita Terkait
-
Akhir Tahun, Candi Prambanan dan Borobudur Siap Terima 7.000 Wisatawan
-
Catat! Berikut Daftar Stasiun KRL Jogja-Solo dan Tarifnya
-
Daftar Stasiun KRL Jogja-Solo dan Tarifnya
-
Musisi Internasional yang Siap Ramaikan Prambanan Jazz Festival 2021
-
Unik, Ada Tenda di Panggung Prambanan Jazz Fest saat Yura Yunita Tampil
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bersama PMI Kulon Progo, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Kegiatan Donor Darah
-
Sidak Dedi Mulyadi Buka Tabir: Benarkah Air Aqua Selama Ini hanya Air Sumur Bor?
-
Yogyakarta Tak Lagi Primadona: Peminat Kuliah di PTS Anjlok Drastis
-
Hendak Jemput Jenazah, Ambulans Malah Terlibat Kecelakaan Maut di Kulon Progo
-
Jejak Licin Komplotan Maling Sekolah di Sleman Berakhir, 3 Bulan Gasak 31 Proyektor