SuaraJogja.id - Pandemi COVID-19 ini banya membuat pekerja seni di Yogyakarta kesulitan untuk berkarya secara luring. Keterbatasan interaksi di dunia nyata akhirnya membuat mereka harus putar otak melakukan inovasi dan mengalihkan karya mereka ke dunia maya.
Sebab pandemi menjadi situasi yang dihadapi seluruh manusia di muka bumi. Waktu dan tempat serba terbatas dan dibatasi. Semua hal dipaksa terhenti, kecuali imajinasi.
Karenanya dengan memanfaatkan teknologi visual dan digital, sekelompok seniman dari Yogyakarta menawarkan cara baru menikmati seni visual secara digital bagi para pecinta seni. Bergabung di Jagadmaya.id, mereka membuat karya visual artist daalm format 360 bersama seniman dari Jakarta dan Bandung.
"Seni visual ini menjadi sebuah perjalanan melintasi ruang dan waktu secara virtual. Kali ini kami menampilkan karya visual tiga seniman yang karyanya dapat dinikmati pada 21 November sampai 30 Desember 2020 di www.jagadmaya.id," ungkap Project Director Jagadmaya.id, Ishari Sahida di Porta by The Ambarrukmo, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Ari Wulu-sapaan Ishari, seni visual ini menjadi sebuah perjalanan melintasi ruang dan waktu secara virtual. Karya ini diapresiasi melalui kacamata virtual reality (VR).
Baca Juga: BPPTKG Yogyakarta: Magma Bergerak Menuju Permukaan Gunung Merapi
Karya-karya yang ditampilkan kali ini merupakan pengembangan dari tema utama Multiverse Voyager. Jadi, karya yang bisa dinikmati pun bertema ruang dan realita yang imajinatif karena tema alam semesta selalu relevan diusung dalam peradaban manusia.
Para seniman yang berpartisipasi diajak untuk membuat karya yang menembus batas, ruang, dan waktu. Mereka yang menikmati karya para seniman bisa menjelejahi dimensi lain, alam semesta lainnya, yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.
"Alam semesta selalu digambarkan dengan sangat besar dan tidak terbatas. Alam semesta tidak tunggal, ada semesta-semesta lain di luar tempat tinggal kita sekarang,” jelasnya.
Ditambahkan seniman visual asal Yogyakarta, Aan Fikriyan karya seni berbasis laman yang mereka kembangkan diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan dimensi tidak kasat mata atau hiperealitas. Karya-karya yang ditampilkan belum tentu sama dengan dimensi yang menjadi tempat tinggal manusia saat ini.
Teknologi 360 yang digunakan untuk menikmati karya seniman hanya instrumen kecil supaya realita palsu bisa dirasakan secara nyata.
Baca Juga: Yayasan Biennale Yogyakarta Resmi Perkenalkan Direktur Baru
Para fisikawan mengungkapkan alam semesta yang menjadi tempat tinggal manusia kemungkinan adalah salah satu dari banyak tempat yang ada di alam semesta.
Berita Terkait
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat