SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 masih melumpuhkan sebagian ekonomi masyarakat di DI Yogyakarta. Tak hanya pedagang besar, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga mengalami hal serupa.
Pedagang ayam potong di Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Surip (50), contohnya. Pandemi Covid-19, yang sudah hampir 10 bulan menyebar di Bumi Projotamansari, belum mengembalikan stabilitas ekonomi masyarakat kecil seperti dirinya.
"Dulu pembeli itu bisa pesan lima kilo daging ayam setiap hari. Biasanya penjual bakso, mi ayam atau sate ayam, tapi sekarang pembeli biasanya membeli sedikit, hanya tiga kilo dalam sehari," jelas Surip, ditemui wartawan di Pasar Imogiri saat kunjungan Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo, Selasa (24/11/2020).
Ia menjelaskan bahwa harga daging ayam memang tidak stabil akhir-akhir ini. Per Selasa, 1 kilogram daging ayam dihargai Rp33 ribu. Sebelumnya, harga daging ayam sebesar Rp34 ribu per kilogram.
"Daging ayam sendiri kadang tidak stabil, hari ini [Selasa] sudah turun jadi Rp33 ribu, sehingga pendapatan kurang, terlebih pembeli juga tidak memesan banyak," ujar wanita yang biasa menjual 20-30 ekor daging ayam tiap harinya itu.
Hal yang sama dirasakan pedagang makanan ringan, Suprihatin (40). Kondisi pendapatannya di akhir tahun ini turun drastis, sehingga dirinya perlu memutar otak agar dagangannya laku terjual.
"Jadi pendapatannya tidak sama seperti dulu. Sehari bisa meraup Rp300 ribu, tetapi sekarang Rp100 ribu belum tentu dapat," ujar dia.
Ia mengaku, pemerintah sudah membantu para pedagang dengan bantuan uang tunai yang dicairkan lewat bank. Saat ini pihaknya juga menggantungkan diri dengan bantuan dana tersebut.
"Kami sudah masuk dalam daftar bantuan itu. Sejak Senin kemarin saya sudah dapat, tapi baru hari Kamis saya bisa mengambil. Jumlahnya sekitar Rp2,4 juta," terang dia.
Baca Juga: Digitalisasi Dongkrak UMKM Naik Kelas
Selain bantuan dana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul juga mendorong agar pelaku UMKM, terutama di pasar-pasar tradisional, tetap hidup. Salah satunya mendorong masyarakat dan Aparatur Sipil Negeri (ASN) untuk berbelanja ke pasar.
"Di tengah pandemi covid-19 ini ekonomi di Bantul jelas terganggu, terutama pedagang di pasar. Maka dari itu, pemulihan ekonomi di Bantul bisa dilakukan, yaitu dengan memperhatikan UMKM," kata Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo saat kunjungan ke Pasar Imogiri, Selasa.
Ia menjelaskan, salah satu langkah yang diambil Pemkab adalah membuat gerakan belanja UMKM. Budi menyebut jika nantinya ada SK Bupati yang disiapkan untuk mengarahkan masyarakat berbelanja ke pasar.
"Nanti akan ada SK bupati untuk bagaimana belanja di UMKM, terutama di pasar-pasar," jelas dia.
Ia berharap, baik pedagang dan masyarakat mendapat bantuan berupa uang dari Pemerintah Pusat. Sehingga bantuan masyarakat tersebut bisa saling menghidupkan ekonomi pedagang UMKM.
"Jadi bantuan ini jangan berupa barang. Jika bantuannya itu (barang bahan pokok), pasar tidak akan laku. Jadi bantuan pemerintah ini harapannya berupa uang. Sehingga masyarakat kami minta untuk berbelanja ke pasar dan mulai perhatikan UMKM," terang dia.
Berita Terkait
-
Digitalisasi Dongkrak UMKM Naik Kelas
-
Debat Pilkada Tangsel: Soal UMKM, Azizah-Ruhama Usung Program Setuju Ibu
-
Apresiasi UMKM, Kemenparekraf Gelar Anugerah BBI 2020 Saat Pandemi
-
Survei: 83 Persen UMKM Mengaku Terbantu Stimulus Pemerintah
-
Banpres di Tengah Pandemi, Pengusaha UMKM: Ibarat Air Minum di Padang Pasir
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk