SuaraJogja.id - Pegiat sosial media, Denny Siregar mengapresiasi sikap tegas yang ditunjukkan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait pencopotan baliho Habib Rizieq. Ia menyinggung jika pendiri FPI tersebut tak berbeda dengan Hitler.
Lewat tayangan Cokro TV, Denny Siregar menyebut bahwa pencopotan baliho yang dilakukan TNI bukan sekadar hanya mencopot, tetapi lebih jauh itu adalah upaya menghancurkan simbol yang memicu perpecahan.
Ia menyebut baliho yang terpasang wajah Habib Rizieq itu ada kesamaan antara propaganda yang dilakukan Adolft Hitler, pemimpin Nazi Jerman di masa lalu. Habib Rizieq dan Hitlet punya karakter sama dalam memainkan propaganda dan menariknya bagi Denny, keduanya punya pengikut yang punya kesamaan.
Denny Siregar mengungkapkan upaya propaganda Nazi di masa lalu merupakan terobosan yang akhirnya membuat mereka besar.
Strateg propaganda yang dimainkan yaitu sederhana tapi mematikan, sebarkan kehobongan berulang-ulang sampai dianggap menjadi sebuah kebenaran. Dalam sejarah propaganda Nazi dan Hitler ini akhirnya mencuri hati rakyat Jerman untuk melawan Yahudi yang dituding sebagai biang kemunduran rakyat Jerman.
Nah Denny mencermati propaganda ala Hitler ini sedang terjadi di Indonesia dalam sosok Habib Rizieq lho. kok bisa sih?
“Coba perhatikan narasi yang beredar banyak di media sosial, kebencian pada China, bangkitknya PKI, ditindasnya umat Islam di Indonesia yang mayoritas, adalah narasi bohong yang terus disebarkan untuk membangkitkan ketakutan dan kebencian yang nanti berujung revolusi besar,” ujar Denny seperti disalin dari Hops.id.
Untuk membangun sebuah revolusi, butuh sosok yang bisa menerjemahkan propaganda yang dimainkan. Dalam konteks Indonesia saat ini, ujar Denny, sosok Hitler di Indonesia itu ada pada Habib Rizieq.
“Untuk revolusi butuh sebuah sosok orator ulung seperti Hitler, seorang yang rasis yang dalam pikirannya cara berkuasa meski korbankan jiwa. Sosok itu ada pada Rizieq sekarang, dan bumbu-bumbu yang ditambahkan bahwa ia adalah cucu nabi dan siapapun menghina cucu nabi dia dibenci dan tak akan masuk surga,” ujar Denny.
Baca Juga: Spanduk 'Siap Kawal Habib Rizieq' Dicopot, HMI Sumut: Kita Pasang Lagi
Selain soal bungkus agama, Denny menuding Habib Rizieq memainkan propaganda dengan narasi kriminalisasi ulama. Aparat penegak hukum dituding dan disalahkan.
Denny mengulas propaganda Habib Rizieq dimainkan dengan membuat baliho yang tersebar di mana-mana.
Anehnya, kata Denny, meski memainkan propaganda berbungkus agama, nyatanya banyak banget pendukung dan pengikut tokoh sentral FPI itu. Malah terus bertambah. Denny melihat ada kesamaan pengikut Habib Rizieq dengan Hitler di masa lalu.
“Modelnya pengikutnya mirip dengan pengikut Hitler pada masanya, bodoh miskin, punya masalah, pengangguran dan mereka yang sudah diberikan mimpi kelak Islam akan berjaya. Kalau pun ada yang berpendidikan, itu digunakan barisan itu untuk kepentingan kelompok mereka pribadi,” jelasnya.
Lalu pertanyaannya siapa dibalik propaganda Habib Rizieq ini? Denny mengatakan propaganda Habib Rizieq ini benar-benar didanai dan dimainkan kelompok elite politik yang ingin mendapatkan kekuasaan. Makanya dia salut dengan manuver Pangdam Jaya mencopoti baliho Habib Rizieq.
“Ketika Pangdam Jaya hancurkan baliho itu orang politik teriak, Rizieq adalah investai mereka sejak lama. Ketika simbol propaganda mereka dihancurkan maka hancur pula harapan mereka untuk bisa memenangkan pertarungan di Pilkada dan Pilpres,” jelasnya.
Berita Terkait
-
3 Warga Dekat Markas FPI Reaktif Corona Kabur saat Mau Tes Swab
-
Tengku: Denny Zulfikar Siregar Any Comment? Or Nyungsep di Bawah Amben?
-
Aparat 3 Hari Gelar Rapid Tes di Sekitar Markas FPI, 5 Warga Reaktif Corona
-
Sindir Polisi, FPI: Ini Negara Hukum, Bukan Negara Sewenang-wenang
-
Denny Siregar Samakan Habib Rizieq dengan Hitler: Propagandanya Mematikan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Satu Bulan Rampung? Progres Pemindahan Ratusan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dipercepat
-
Rayakan HUT Balairung ke-40, Kagama Persma Soroti Bahaya Algoritma dan Krisis Kepercayaan Media
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka
-
Melawan Keterbatasan, Seniman Disabilitas Jogja Pamerkan Karya Memukau di Tengah Mahalnya Bahan Baku
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama